Jakarta, Banjir mengepung beberapa wilayah di Jakarta, Hal itu akibat hujan deras yang mengguyur sejak dini hari tadi Jumat (19/02/2021).
Wilayah yang dilaporkan tergenang banjir di antaranya adalah RW02, RW03, dan RW15 Kelurahan Tegal Alur serta RW03 Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Cengkareng di antaranya RW06 Kelurahan Cengkareng Barat, RW15 Kelurahan Kapuk, RW03 Cengkareng Timur, RW02 dan RW03 Rawabuaya, serta RW04 dan RW05 Kembangan Utara, serta diwilayah Duren sawit Jakarta timur dan sekitarnya, terutama wilayah yang sepanjang sungai Ciliwung.
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di sepanjang bantaran sungai agar mewaspadai potensi banjir, karena permukaan di pintu air Manggarai meningkat 810 cm, pintu air pulau gadung 610 cm.
Pemrakarsa proyek Penanggulangan banjir DKI Jakarta yang bernama Jakarta Integrated Tunnel (JIT) PT.Antaredja Mulia Jaya (AMJ) melalui Komisaris utamanya Wibisono menyatakan bahwa banjir di ibukota ini selalu terjadi dari tahun ke tahun, dan musibah ini sangat merugikan masyarakat, maka solusi nya adalah proyek JIT harus segera dibangun.
“Proyek Jakarta Integrated Tunnel (JIT) harus segera dibangun, karena ternyata sampai saat ini banjir di Jakarta selalu terulang, apapun alasannya DKI tidak bisa menyerap curah hujan yang tinggi,” ujar wibisono menyatakan ke wartawan Jumat (19/02/2021).
Perlu diketahui, bahwa Proyek senilai 40 trilyun rupiah ini terdiri dari 4 fungsi yaitu penanggulangan banjir, jalan tol,bahan baku air minum dan menghasilkan listrik.
Dan proyek ini sudah disetujui Presiden Jokowi untuk segera diimplementasikan.
Diungkapkan Wibisono, PT.AMJ pun sudah mengirimkan surat untuk mendapatkan rekomendasi dari Menko Perekonomian RI selaku Dewan Pengawasan Nasional dengan No.01/AMJ/VIII/2020, tanggal 25 Agustus 2020, perihal rekomendasi dari Dewan SDA Nasional atas gagasan untuk membangun proyek “Jakarta Integrated Tunnel” di Jakarta, dan sudah mendapatkan surat dari Dirjen SDA untuk mendapatkan rekomendasi dari Tim kordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA). “Intinya hasil rapat terakhir di Kemenko Perekonomian, semua stakeholder yang diundang mendukung proyek ini, ”imbuhnya.
“Insyaallah diupayakan tahun ini bisa groundbreaking, kita juga sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan investor dari Korea Selatan , serta kontrak dengan Waskita karya untuk mendukung proyek pertama kali didunia ini,” pungkas Wibisono.