Jakarta, beritalima.com| – Usia Jakarta menuju 500 tahun (pada Juni 2027), salah satu yang dibenahi adalah wilayah Kota Tua, dimana Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar bertekad akan menjadikan kawasan ini sebagai laboratorium kreatif.
Revitalisasi Kota Tua Jakarta beriringan dengan babak baru terintegrasinya moda transportasi MRT (mass rapid transit atau moda raya terpadu) dan sektor ekraf. Irene mendorong kawasan bersejarah ini akan bertransformasi menjadi pusat budaya modern, menyambut 500 tahun Jakarta dengan wajah baru yang tetap mempertahankan jiwa lamanya.
Hal ini disampaikan Irena saat menghadiri TOD (transit oriented development) Forum bertajuk “Presenting Heritage, Shaping Urbanity: MRT Jakarta di Kota Tua” digelar di Museum Mandiri, Jakarta (21/10).
“Hari ini kita hadir karena cinta terhadap Kota Tua. Gotong royong adalah warisan Indonesia, dan melalui kolaborasi inilah kita memastikan kawasan bersejarah ini menjadi ruang modern tanpa kehilangan akarnya,” ujar Wamen Ekraf.
Rencana revitalisasi ini dikaitkan dengan dua momentum besar, yakni peringatan 500 tahun Jakarta pada 2027 dan rampungnya proyek MRT hingga Kota Tua pada 2029, sekaligus memastikan kreativitas dan kebudayaan menjadi poros utama transformasi kota.
Jadi, sambung Irene, kehadiran Kementerian Ekraf dalam revitalisasi Kota Tua merupakan wujud nyata semangat gotong royong antarkementerian dan pemangku kepentingan. Gagasan ini seiring dengan yang diutarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, menekankan transformasi Kota Tua adalah upaya menghidupkan kembali nilai sejarah dalam ruang kota masa kini.
“Perpanjangan MRT bukan sekadar mobilitas, melainkan simbol bahwa masa depan dapat berpijak di titik sejarah. Kota Tua adalah kompas yang mengingatkan Jakarta untuk tetap selaras antara manusia, sejarah, dan ruang hidupnya,” papar Rano.
Kepala Bappeda DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menekankan kesinambungan antara warisan budaya dan arah pembangunan kota. “Kota Tua menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menegaskan Jakarta sebagai kota global yang modern namun tetap berakar pada sejarahnya,” jelasnya.
Dari sisi infrastruktur, President Director PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menyebut Stasiun MRT Kota Tua adalah bagian penting dari strategi menghubungkan mobilitas urban dengan pelestarian kawasan bersejarah. “Integrasi transportasi publik di Kota Tua akan membuka ruang bagi aktivitas budaya dan ekonomi kreatif yang lebih dinamis,” tuturnya.
Jurnalis: abri/rendy

