GRESIK, beritalima.com – Di Desa Kemudi, Kecamatan Duduksampean, kehidupan sehari-hari bergerak tenang di antara petakan tambak yang membentang luas.
Dari total sekitar 800 hektare wilayah desa, hanya 4 hektare yang menjadi kawasan permukiman bagi 1.445 penduduk. Selebihnya adalah tambak yang sejak lama menjadi sumber penghidupan mayoritas warganya.
Meski letaknya jauh dari garis pantai, Kemudi justru dikenal sebagai salah satu penghasil ikan di Kabupaten Gresik. Bandeng, udang vaname, dan mujaer tumbuh baik di tambak-tambak desa ini berkontribusi menyuplai kebutuhan pasar di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Kepala Desa Kemudi, Mochamad Lazin, mengatakan bahwa sektor pertambakan masih menjadi penopang ekonomi utama warga.
“Sekitar 30 persen warga memiliki tambak sendiri. Sisanya, hampir 70 persen, bekerja sebagai buruh tambak, pekerja formal buruh pabrik dan pegawai,” ujarnya Senin (24/11/2025).
Namun potensi ekonomi itu belum sepenuhnya berkembang. Salah satu kendala yang dirasakan adalah akses jalan yang masih proses tahap pembangunan.
Mereka berharap pembangunan jalan alternatif Duduksampean-Betoyoguci sepanjang 10 kilometer yang melintasi Desa Kemudi dapat segera terealisasi.
“Potensinya akan semakin besar jika nanti jalan alternatif Duduksampean–Betoyoguci sudah selesai,” kata Lazin.
Menurutnya, keberadaan jalan baru akan mempermudah distribusi hasil tambak dan membuka peluang usaha bagi masyarakat.
Jalur ini juga diperkirakan akan menjadi rute mobilitas pekerja dari wilayah Gresik Selatan menuju kawasan industri Manyar, yang berpotensi menggerakkan aktivitas ekonomi di sepanjang jalur tersebut.
Selain akses jalan, perlunya normalisasi saluran irigasi. Pendangkalan pada beberapa titik dikhawatirkan menghambat aliran air ke tambak, sehingga pengerukan dianggap penting untuk menjaga produktivitas.
Lazin menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang mewujudkan pembangunan jalan alternatif secara bertahap, termasuk pembangunan jaringan PDAM di desa-desa Kecamatan Duduksampean yang selama ini dinanti warga.
Bagi masyarakat Kemudi, perbaikan akses bukan hanya soal kemudahan mobilitas. Lebih dari itu, mereka melihatnya sebagai langkah penting untuk mengoptimalkan potensi tambak dan memperkuat perekonomian desa di masa mendatang.
Jurnalis : Moh Khoiron








