Aceh Utara | Beritalima : Sepanjang 4 km jalan utama Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Kamis (12/05/16) pagi tadi diblokir massa.
Saat ini jalan yang dibangun dipinggiran saluran irigasi primer Jambo Aye – Langkahan tersebut nyaris lumpuh total dan tidak bisa dilintasi kenderaan roda empat. Masyarakat sengaja membeli sebanyak 15 dump truck tanah timbunan urugan untuk menutupi ruas jalan dari Desa Pante Gaki Balee hingga Desa Simpang.
Sementara masyarakat Langkahan dengan swadaya masyarakat membeli tanah timbunan secara untuk dituang ke badan jalan berlobang. Masyarakat patungan setiap 1 truck 4 orang penyumbang. Selain itu, diatas tumpukan urugan timbunan tersebut masyarakat menanami pohon seperti pisang dan pepaya, seraya menempelkan kertas kartun yang bertuliskan umpat serapah terhadap pemerintah dan dewan perwakilan rakyat.
Dari keterangan ketua Forum Geuchik kecamatan setempat, Hamdani menutur, pemblokiran jalan tersebut merupakan aksi protes warga atas kurangnya respon pemerintah setempat. Masyarakat menilai kurangnya perhatian pemerintah atas jalan kecamatan itu.
“Masyarakat secara swadaya melakukan pemblokiran jalan ini. Dengan tujuan sebagai aksi protes terhadap pemerintah. Dinas meminta kita bersabar, namun sabar yang diminta tidak ada informasi apapun yang diterima masyarakat,” ujar Hamdani kepada wartawan.
“Kita telah mengetahui, jika jalan ini telah dialokasikan dana di dinas, tapi udah pertengahan Mei belum ada realisasi,” tambahnya.
Masyarakat menuntut pemerintah segera melakukan perbaikan jalan sentral pertanian Aceh Utara itu. Jalan berlubang sepanjang waktu, membuat masyarakat setempat kehilangan kesabaran. “Jika tidak ada respon, pemblokiran ini akan terus kita lakukan, masyarakat juga mengancam akan melakukan kerja bakti massa, dengan catatan jalan ini tidak lagi digunakan oleh kepntingan biasa lagi,” terangnya menambahkan.
Camat Langkahan, Drs M. Jamil melalui Kasie Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Muzakir SE yang tampak selayaknya di sergap massa di lokasi pemblokiran jalan, kepada wartawan mengatakan pihaknya telah mengupayakan percepatan informasi ke pemerintah daerah, seperti telah beberapa kali menyampaikan perihal tersebut secara surat. “Kita melayangkan surat ke pemerintah berulang kali. Namun, kami hanya sebatas menginformasikan, sedangkan yang mengabulkan kan pemerintah di kabupaten,” jelas Muzakir.
Melalui seluarnya, kepala Dinas Bina Marga Aceh Utara, Edy Anwar kepada wartawan menjelaskan, jalan tersebut telah tersedia dana. Namun, sejauh ini masyarakat menunggu keputusan Bupati Aceh Utara untuk dikerjakan segera. “Jalan tersebut telah tersedia dananya di pemeliharaan. Masyarakat hanya perlu bersabar sekitar dua minggu lagi sambil menanti turunnya anggaran.
Edy mengatakan, di Aceh Utara juga telah tersedia anggaran untuk pemelihaan jalan lainnya selain langkahan, yang juga menanti waktu kerja yang sama. “kita juga sedang menunggu waktu kerja di lima titik lainnya. Supaya masyarakat mengetahui, bahwa pembangunan kita ada tahadapannya, bukan berarti pembangunan itu udah ada dana terus di dinas, kita juga memiliki atasan,” pungkas Edy Anwar.(En)