Bagian III
(Habis)
Penulis Dewi Helsper
Warga Indonesia yang tinggal di Belandadan Thailand Penggiat Gerakan Indonesia Anti Narkotika (GIAN) Berikut kami kirim Tulisan Warga Indonesia yang tinggal di Belanda dan Thailand, saat ini lagi mempersiapkan untuk keliling dunia bersama suaminya yang diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga tahun dengan mengendarai mobil pribadinya yang didesain khusus ada kamar tidurnya.
Tulisan ini dipersembahkan oleh Dewi untuk Pengurus DPP GIAN yang akan dikukuhkan besok tgl 18 Feb 2018. penasaran. simak goresannya Dewi Helpers
Sambungan dari Bagian II
Mereka sudah mampir dan datang untuk berpakaian ala-ala nelayan Van Volendam. Ah, termasuk foto Dewi Helsper nggak ya. Biarpun fotoku nggak di pajang di sana, aku pajang di sini saja – aha!!
Biaya berfoto dengan kustum ala nelayan Volendam per orang adalah 16 euro, hmm mahal juga. Bicara tentang Eropa tidak ada yang murah. Harga gantungan kunci saja bisa 5 Euro. Bayangkan kalau kita di minta oleh-oleh untuk di bawa ke Indo, anggep temanyang minta oleholeh 50 orang, biarpun cuma gantungan kunci, marilah kita menghitung.
Hiks… kalau kita bawakan oleh-oleh gantungan kunci karena praktis bawanya, setelah itu ada omongan, “Eh, lu ada yang omongin lho. Masa jauh-jauh datang dari Holland bawa gantungan kunci doang,” kata temanku menyampaikan pesan. Aku mikir dong, “Lhaa iya, masa saya mau bawa oleh-oleh kincir angin seberat gambreng? Biarpun gantungan kunci tapi 5 euro di kali 50 orang,” aku batin saja, percuma juga mau di jelasin jadinya entar di pikir kagak iklas, toh akhirnya aku curhat juga haha. Daripada jelasin satu per satu yak.
Yang ada mimiren kata orang Banyuwangi. Woles waelah.
Nah ini adalah point penting tentang Negeri Belanda, yang mendapat julukan Negeri Kincir Angin. Bahkan, sebagian besar wilayahnya lebih rendah dari permukaan laut.
Hal itu membuat para ilmuan berfikir keras bagaimana mengatasi banjir dari laut utara yang ganas, yang kedatangannya bisa datang mendadak memporak porandakan Negeri itu.
Saking penasaran dengan hal ini, pertama kali menginjakkan kaki di Holland aku minta di tunjukkan wilayah-wilayah yang memiliki daratan rendah dari pemukaan laut.
Sebut saja, De Afsluitdijk. Afsluitdijk adalah bendungan dan jalan raya penting di Belanda. Bendungan sepanjang 32 kilometer ini menutup IJsselmeer dari Laut Wadden. Jalan raya di atas bendungan ini merupakan bagian dari Rijksweg 7 menghubungkan Holland Utara dengan Friesland.
Pada tahun 2009, setiap harinya terdapat kurang lebih 9.500 kendaraan yang melintasi bendungan ini. Di sebelah utara jalan raya terdapat jalur sepeda dengan lebar 4 meter, yang digunakan kendaraan lain dan tidak boleh melalui jalan raya. Jalan ini tidak berada di titik tertinggi bendungan, namun di sebelah selatannya. Sehingga Laut Wadden tidak dapat dilihat dari jalan raya. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan selesai pada tahun 1932. Satu tahun kemudian Afsluitdijk dibuka untuk lalu lintas. Di Holland terkenal dengan Dam atau bendungan. Damdam inilah yang membendung beberapa laut yang kemudian bisa menjadi
daratan. Amazing ya!
Selama aku tinggal di Holland, hujan sederas apapun nggak pernah banjir. Tentu saja nggak minta banjir, amit-amit ya musti bawa-bawa koper dong cari tempat mengungsi. Oya, satu lagi listrik tidak pernah mati. Itu membuatku berdecak-decak saja. Semoga kepiawaian mereka bisa kita tiru di Negeri kita. Amin. Jika kita menengok sejarah, bukannya keberadaan VOC selama 3 abad lebih itu seharusnya kita bisa mencuri ilmu mereka ya, bagaimana cara mereka membuat bangunan, intinya yang berhubungan dengan bangunan. Contohnya saja, rel-rel kereta api yang mereka buat di Pulau Jawa sampai hari ini masih kita gunakan jalurjalur yang lama. Bangunan-bangunan masa lalu peninggalan merekapun masih berdiri tegak walaupun beberapa bagian tembok mengelupas di makan waktu.
Ancaman banjir tidak nampak walau hujan datang menguyur deras, sebaliknya pemerintah Belanda menggunakan sungai atau kami menyebutnya dengan Kanal. Kanal menjadi salah satu sarana wisata penting yang sangat menyenangkan. Bagaimana ya rasanya piknik atau
berdarma wisata diatas boat menyusuri kanal-kanal di Holland.
Wow… keren!! Air sungainya bersih, tidak ada sampah, apalagi bau. Pemerintah Belanda membangun mega struktur bendungan dan tanggul sebagai benteng penahanan banjir menggunakan sistem buka tutup yang kompleks yang dikenal sebagai Delta Project. Selain pembangunan
benteng penahan banjir ditemukan pompa system hidrolik menggunakan kincir angin untuk mengeringkan air laut, sehingga lahan pertanian untuk negeri itu bertambah. Kincir angin di Belanda dipakai untuk menumbuk gandum.
Sekarang pembicaraan mengenai Kincir Angin, namanya juga Negeri Kincir Angin, jangan tanya jumlahnya. Apalagi di sepanjang jalan. Kincir Angin berjejar-jejar. Dewasa ini, penggunaan kincir angin bukan di Holland saja sebagai asal muasalnya. Ketika aku keluar dari Holland menuju Belgium dan ke arah Jerman, aku banyak melihat kincir angin.
Boleh dong tetangga sebelah mengcopy ya. Sebenarnya sih sampai saat ini belum diketahui secara pasti siapa penemu kincir angin. Kekuatan angin sudah lama menjadi perhatian
utama bagi kepentingan manusia. Di negara mana pertama kali menggunakannya. Tidak ada yang tahu, tiba-tiba sajakincir angin sangat populer di Holland, sebab Negeri ini paling membutuhkan.
Alat ini mampu memompa air laut ke tempat yang di tuju. Pengembangan Kincir angin dimulai dari bentangan layar yang menampung angin untuk menggerakkan kapal. Dari sini pengetahuan terus dikembangkan hingga terciptalah alat yang dinamakan kincir angin.
Naskah tertua tentang kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di perbatasan Iran dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya, kadang disebut Persian windmill. Jenis yang sama juga digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam memproduksi garam.
Terakhir masih digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika Serikat. Fungsi pertama kali Kincir angin adalah untuk menumbuk biji-bijian tanaman padi. Seiring berjalannya waktu, Kincir angin mengalami pergeseran fungsi. Saat ini, Kincir angin dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik.
Apakah Indonesia atau kota-kota di Indonesia bisa memanfaatkan Kincir Angin sebagai penganti tenaga listrik? Semoga saja, jika memang bisa di manfaatkan untuk kepentingan bersama, save energie juga, dengan kata lain supaya listrik kita nggak sering mati. Ehem, begitu ya.
Setelah kita membaca seputar Negeri ini, hal yang paling menarikmemang, Belanda memiliki daratan yang rendah. Tapi tidak banjir? Hal ini sepertinya yang harus di pelajari, Waarom….Kenapa. Bisa kan itu di terapkan pada Negeri kita. Why not?! Beberapa kota bahkan menjadi langganan banjir. Parah. Look back kalau kita lihat sejarah, 350 tahun
Indonesia dalam kekuasaan Negeri Belanda, seharusnya “harus sudah” dapat atau belajar menanggulangi hal ini. Tanya lagi. Why? Waarom?
Nah, ini persoalannya, kalau memang harus dibuat dam-dam dengan
mesin-mesin tehnologi seperti yang di miliki Belanda, ada kagak
biayanya?! Jangan meragukan “kekayaan alam” Indonesia lho yaaa!!…
Tapi he he …. lagi.
Uangnya kemana…. Maka, satu kata saja…. Lawan Korupsi! Koruptorlah
yang menjadikan negara kita bangkrut! Bisa jadi bikin tender ini dan itu,
tapi tidak ada wujudnya. Hanya angka-angka trilyunan yang kemudian
masuk ke saku para pengerat tikus cecurut berjas berkelas.
Jika ada orang-orang yang ingin bangkit melawan Koruptor,
bergeraklah. Indonesia buatku, bagaikan Perawan cantik, molek namun
tak berdaya. Perawan yang di perkosa habis-habisan dengan napsu
mereka yang liar. Apa kau biarkan?! Sedangkan kamu dan aku tinggal di
Negeri Cantik itu. Musuh kita Koruptor. Mereka yang berkedok di balik
agama. Untuk menyelamatkan uang-uang mereka, aman sampai ke anak
cucu 7 turunan kalau perlu.
Kamu dan aku dapat apa….. Nothing.
Saat aku hidup di Belanda dan Thailand, kenyataan kenyataan ini yang
membuatku sedih.
Membandingkan kehidupan mereka, ada rasa ngiris di hati. Aku melihat,
aku merasa – Negeriku Indonesia lebih “banyak emas dan berliannya”
tapi kehidupan masyarakat yang menjalani, jauh darikata cukup. Banyak
mereka yang sepertinya hidupnya jauh dari kata sederhana. Aku merasa
nggak adil. Tapi, yaa! Masa depan Negeri kita tergantung dari kesiapan
kita sendiri. Negeri-negeri yang ku tulis hanyanya contoh-contoh dari
kesiapan “warganya” sendiri yang tidak mau di bodohi, yang mau
melawan korupsi, yang mau hidup dalam aturan pemerintahan yang
SEHAT dan baik.
Aku dan kamu pasti punya misi dalam kehidupan ini.Seperti yang
aku tulis, dalam novelku Simbok :
“Jika hidup ini hanya di lalui dengan kesederhanaan, tak masalah jika
impian kita tidak sederhana. Kirimkan energi untuk sampai ke Langit,
merangkai harapan, yang penting tahu tujuan untuk melangkah ke titian
awan.”
Pesanku, jika kita bilang bahwa kita cinta Ibu Pertiwi, maukah kita
menjaganya? Membantu kebersihannya?! Berani menegur orang lain jika
mereka buang sampah sembarangan. Pengalamanku saat aku berada di
Jerman. Amazing! Negeri ini bersih sekali! Tak kalah dengan Nederland.
Kamu tahu, setiap orang Jerman punya potensi menjadi polisi bagi orang
lain…. He he!! Sampai eike takut takut jalan diatas rumput hijau bagaikan
permadani yang terbentang sangat luas! Karena eike pernah di tegur
beberapa kali oleh orang Jerman bahkan orang Indonesia yang tinggalnya
di Jerman! Ha ha ….. “intermezo” kita kan gak bahas Jerman 😀
Mengenai cuaca di Holland, wow sehari saja bisa ganti 3 sampai 4
kali perubahan cuaca. Kalau Tuan Angin sedang datang, rasanya sampai
ke tulang sum-sum. Jaket tebal, topi, syal, sepatu boot berikut kaos
tangan tidak mempan. Meskipun angin kencang bisa menyebabkan
kerusakan. Di balik keganasannya, ternyata angin sangat penting bagi
kita. Angin memindahkan awan yang membawa air hujan. Tanpa hujan,
tumbuh-tumbuhan akan mati, manusia serta hewan tidak mendapatkan
makanan dan air. Angin selalu membawa udara hangat ke daerah dingin,
yang membutuhkan panasnya. Selain itu, fungsi anginterpenting adalah
mencegah polusi udara, karena udara pekat akan terbawa ke atmosfer.
Kalau kita bicara masalah polusi, hmm apakah Indonesia bebas polusi?
Mari kita jawab sendiri-sendiri di dalam hati.
Bicara tentang Holland, artinya membicarakan tentang kecantikan
sebuah Negeri dengan tatapan-tatapan dingin para penghuninya.
Sedingin apapun diluar karena cuaca dingin, penduduk Belanda juga
terkenal hangat hatinya, ngopii dulu yuk ?. Eike rehat dulu.
Hmmm, rasanya belum tuntas ya temans bicara mengenai Holland,
lagi-lagi tentang durasi. Waktulah yang memutuskan dan aku harus akhiri
dulu Jalan-jalan ke Holland bersama Simbok.
Semoga tulisanku memberi manfaat.
Kamu bisa kasih comment di FB ku setelah baca ini.Oya, mengenai
apa novel yang ku tulis silahkan buka youtube (Dewi Helsper) atau
silahkan buka youtube di https: youtu.be/9V3-s8tu91g meski aku tinggal
di dua Negara, karyaku masih bisa kalian nikmati. Semoga kita bertemu
dalam kesempatan berikutnya. Titip cinta untuk Negeriku, Indonesia.
Saking bangganya aku dengan Indonesia, Novel SIMBOK adalah
perwakilan dari perasaanku pada negeriku juga Negerimu.
Yang belum punya novel SIMBOK, mudah-mudahan suatu hari Simbok
ada dalam dekapanmu. Yang sudah miliki SIMBOK, thank You so much!!
Karena kamu, membuat SIMBOK menjadi Best Seller novel. Simbok hanya
karya sederhana dari seorang sahabatmu yang menulisnya dengan cara
yang tidak sederhana.
( Artikel ini pernah ku kirim pada Tabloid NatGeo setahun lalu)
With Love : Dewi Helsper dan SIMBOK
Tunggu tulisan Berikutnya