JEMBER, beritalima.com | Perbaikan jalan julukan “Jeglongan Sewu” di jalan raya Ambulu menuju Blater, mendapat respon dari salah satu guru yang setiap hari melewati.
Nurhidayati salah satu guru asal Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, sejak tahun 1992 dirinya hampir setiap hari melintasi jalan tersebut.
Namun beberapa tahun belakangan ini, jalan di Ambulu mengalami rusak parah, jalannya becek, berlubang dan sangat membahayakan, hingga disebut Jeglongan Sewu oleh masyarakat.
Namun kali ini, dirinya mengaku senang, karena jalan yang sering dilewatinya sudah dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
“Kapan hari sudah diratakan, tinggal pengaspalan. Saya sangat senang, jalan sudah tidak terlalu bergelombang dan tinggal pengaspalan,” ungkap Nurhidayati saat dikonfirmasi, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, saat ini sudah dilakukan pemerataan oleh petugas, tidak seperti dulu jalannya.
“Kalau dari rumah ke sekolah, kalau jalan rusak sekitar 1 jam, kalau sudah enak jalannya, tidak sampai 1 jam,” akunya.
Nurhidayati mengaku, sejak tahun 1992 dirinya sudah melewati jalan tersebut. Tahun 1992 dia sudah mengajar di salah satu sekolah dasar di Wonoasri hingga tahun 2015. “Jadi sudah 23 tahun lewat jalan itu,” ucapnya.
Setelah itu, dirinya pindah ke salah satu SDN Curah Takir tahun 2016 dan menjadi kepala sekolah. “Di SDN Curah Takir sudah 6 tahun. Jadi sekitar 29 tahun lewat jalan Ambulu,” jelasnya.
Nurhidayati berharap, setelah proses pemerataan jalan pengaspalan segera dilakukan. “Karena lebih cepat, lebih baik,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Jember H. Hendy Siswanto mengatakan, jalan Ambulu ini warisannya sudah begini, sampai dijuluki Jeglongan Sewu oleh warganya.
“Saya berinisiatif untuk memperbaiki semua jalan yang rusak dulu. Memang tidak langsung, karena ada tahapan prosesnya. Saya harap warga untuk sabar,” imbuhnya. (Sug)
