Jalan Keluar Polemik PBFI Jatim dan KONI Jatim Harus Duduk Bersama

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Polemik berkepanjangan antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Jawa Timur belum usai.

Terbaru, KONI Jawa Timur melalui Bidang Hukum melayangkan somasi kepada Ketua Pengprov PBFI Jawa Timur Kurniawansyah. Surat tertanggal 20 November 2020 yang ditandatangani oleh Rohmad Amrullah itu meminta Kurniawansyah tidak lagi mengatasnamakan dirinya sebagai ketua organisasi di bawah naungan KONI Jawa Timur.

Dalam surat tersebut, KONI Jawa Timur menyebut pihaknya tidak pernah memberikan rekomendasi kepada Kurniawansyah untuk menjadi Ketua Umum Pengprov PBFI Jawa Timur karena tidak memenuhi syarat formal dan dinilai cacat hukum.

”Kami meminta Saudara Kurniawansyah untuk tidak mengatasnamakan diri sebagai pengurus bahkan ketua dari cabang olahraga yang berada di bawah naungan KONI Jawa Timur. Kami tidak pernah memberikan rekomendasi kepada Saudara Kurniawansyah sebagai Ketua Umum Pengprov PBFI Jawa Timur sehingga pengangkatannya adalah cacat hukum,”tulis Rohmad Amrullah dalam somasinya.

Sebelumnya, KONI Jawa Timur melalui Ketua Harian M. Nabil menyebut tidak pernah dilibatkan dalam pembentukan kepengurusan Pengprov PBFI Jawa Timur. Ia mengatakan kepada media bahwa tiba-tiba Pengurus Pusat PBFI menunjuk Kurniawansyah sebagai Ketua Umum Pengprov PBFI Jawa Timur.

”Kami (KONI Jawa Timur, red) tidak pernah dilibatkan dalam pembentukan pengurus PBFI Jawa Timur. Lalu bagaimana kami bisa memberikan rekomendasi? Ada yang salah menurut aturan KONI Jawa Timur dalam pembentukan kepengurusan Pengprov PBFI Jawa Timur ini,” tegasnya beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat PBFI Irwan Ali yang dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (10/12), mengatakan pihaknya cukup menyesalkan adanya kejadian ini. Menurutnya, ada indikasi sebuah kepentingan terselubung dari pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai PBFI Jawa Timur.

Irwan menambahkan, pihaknya sudah melakukan langkah sesuai prosedur dalam pembentukan kepengurusan Pengprov PBFI Jawa Timur, di antaranya melibatkan KONI Jawa Timur, pengurus Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan Binagara Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Timur, komunitas dan klub binaraga di Jawa Timur dalam pemilihan Ketua Umum dan pengurus Pengprov PBFI Jawa Timur.
”Kami sudah melibatkan KONI, PABBSI, komunitas dan klub binaraga di Jawa Timur dalam pembentukan Pengprov PBFI Jawa Timur. Mengapa kami melibatkan klub, karena kami (PBFI, red) belum memiliki Pengkab/Pengkot PBFI di Jawa Timur. Kami pilih Suryanaga karena mereka yang memenuhi syarat, salah satunya klub binaraga berprestasi dan berusia lama,” terangnya.

Irwan menambahkan, pihaknya mengajak KONI Jawa Timur dan pihak terkait untuk duduk bersama membahas masalah ini demi kebaikan dan perkembangan olahraga binaraga di Jawa Timur. Menurutnya, jika dibiarkan kasus ini akan menjadi bola salju dan mematikan karir atlet binaraga di Jawa Timur.

”KONI Jawa Timur dan PBFI harus duduk bersama. Kita cari jalan terbaik untuk semua, terutama insan olahraga binaraga di Jawa Timur. Masalah ini tidak akan selesai jika masing-masing tetap pada egonya dan diumbar kepada khalayak melalui media massa. Semua akan dirugikan,” pinta Irwan.

Selain itu, Irwan Ali mengaku tidak bisa serta merta memenuhi keinginan KONI Jawa Timur untuk mengganti Ketua Umum Pengprov PBFI Jawa Timur secara tiba-tiba. Menurutnya, pihaknya tidak mungkin mencabut Surat Keputusan (SK) Pengurus Pusat PBFI terkait penetapan Kurniawansyah sebagai Ketua Umum Pengprov PBFI Jawa Timur. “Semua ada mekanismenya,”jawabnya.

KONI Jawa Timur sendiri menyatakan siap untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini dan meminta PBFI menggelar pemilihan ulang kepengurusan Pengprov PBFI Jawa Timur dengan dihadiri oleh perwakilan KONI Jawa Timur dan pihak-pihak terkait. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait