KABUPATEN MALANG, beritalima.com- Pemerintah Negara Suriname berkunjung ke Balai Benih Insminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang, hal itu dilakukan untuk menjajaki kerjasama di bidang ekonomi pertama dengan Indonesia khususnya dalam bidang agrikultur, yang salah satunya mempelajari tentang inseminasi buatan ternak di Indonesia.
Enniek Herwijanti MP, Kepala BBIB Singosari menyampaikan selama ini Suriname masih memiliki keterbatasan dalam pengembangan sektor pertanian, dan pelaksanaan inseminasi buatan ternak di mayoritas negara berkembang hanya memiliki persentase keberhasilan yang sedikit. Namun, Indonesia termasuk negara yang mampu melaksanakan program tersebut secara profesional.
” Kesempatan ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk membantu Suriname melalui berbagai pengetahuan sekaligus belajar tentang pembangunan ketahanan pangan di Suriname khususnya di bidang peternakan,” katanya, di BBIB Singosari, Selasa (25/07).
Menurutnya ada 5 orang delegasi dari Suriname dalam kegiatan “Knowlage Sharing”, delegasi yang dipimpin oleh Djoemadi Kasanmoesdiran (Permanent Secretary Ministry Of Agriculture/ Sekretaris Jenderal Kementerian Suriname).
Sementara itu Djoemadi Kasanmoesdiran juga menyampaikan kekagumannya dengan teknologi inseminasi buatan yang dimiliki BBIB Singosari dan mereka berharap teknologi Inseminasi Buatan di Suriname bisa berkembang seperti di BBIB Singosari.
“Diharapkan suatu saat, kita harus bisa mencapai teknologi seperti yang ada disini, dan bisa mengembangkannya,” paparnya.
Melalui kerjasama ini, lanjut Djoemadi diharapkan akan ada beberapa program nyata yang bisa memberikan benefit bagi kedua negara, seperti training, technical assistance, hingga ekspor semen beku.
“Kerjasama ini paling tidak ada beberapa program nyata yang bisa memberikan benefit pada kedua negara,” tandasnya.
Perlu diketahui kegiatan dari hasil diagnostic mission yang dimotori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan di bidang peternakan masih perlu ditingkatkan terutama dalam meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan.
Dan Pemerintah Indonesia melalui Bappenas mempercayakan tugas ini kepada BBIB Singosari yang telah mempunyai banyak catatan sukses di bidang kerjasama internasional.
“BBIB Singosari merupakan salah satu implementing agencies yang terbaik yang kami punya” ujar Priyanto Rohmattulloh, Kepala Sub Direktorat Kerjasama Pembangunan Global Bappenas.
Delegasi Suriname akan tinggal di Malang selama 4 hari dan mengunjungi beberapa lokasi sebelum pada hari Jumat (28 Juli 2017) bertolak kembali Suriname. Beberapa lokasi yang akan di kunjungi diantaranya PTPN XII, Universitas Brawijaya, Desa Gading Kulon DAU, PT. Green Field Indonesia dan Koperasi Agro Niaga Jabung. Kunjungan ke beberapa lokasi ini dimaksudkan untuk mencari potensi kerjasama lainnya di bidang pertanian. (ham/san)