Jamban Sehat Antarkan Sosok Advokat Jadi Motivator Forbes Ber-IPK 4,00

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Penghargaan Wisudawan Terbaik Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga periode Juni 2021 jatuh kepada Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M. Ia berhasil lulus dari Program Studi S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan IPK sempurna, 4.00.

Pencapaian membanggakan tersebut merupakan buah atas perjuangan hebat yang dilalui Koen. Pak Koen– sapaan akrabnya –berhasil lulus melalui disertasi miniatur jamban sehat dan biofermentol sebagai produk penghancur tinja tak berbau. Ia mengikuti prosesi wisuda pada Sabtu (26/6/2021) kemarin.

Ide disertasi Koen bermula dari persoalan kurangnya kesadaran masyarakat.

“Melihat data dari dinkes (dinas kesehatan) terkait banyaknya kepala rumah tangga, yang seharusnya kloset disalurkan ke sepiteng, tetapi malah di pipa,” ujar Koen.

Koen lantas merasa terpanggil untuk menuntaskan permasalahan buang air besar sembarangan (open defecation free). Hal itu ia wujudkan melalui usaha jamban sehat cicilan untuk masyarakat menengah ke bawah. Tujuannya, agar pembuangan limbah air besar tidak mencemari permukaan tanah, bebas dari serangga, tidak menimbulkan bau, aman dan nyaman serta mudah dibersihkan.

Koen yang merupakan advokat sekaligus motivator Forbes, mengaku lebih suka dikenal sebagai seorang doktor pengubah perilaku masyarakat. Dalam kesehariannya, ia juga merupakan pegiat sanitasi.

Tahun 2009 diakuinya sebagai masa jatuh-bangun Koen saat memperjuangkan keberlangsungan jamban sehat. Beberapa hal harus tergadaikan, seperti rumah, finansial, bahkan keluarga.

Meski begitu, perjuangan Koen tak berhenti. Ia mempercayai matematika langit. Tak lama kemudian ia mendapat berbagai tawaran dari berbagai pihak. Salah satunya dari WSP-World Bank yang akan membantu kesehatan keuangannya.

Koen menerima tawaran sebab feedback yang harus ia berikan yakni mencetak sociopreneur lebih banyak dengan membawa narasi sanitasi.

Tahun berikutnya, ia diamanahi sebagai pelatih, Pembina, dan motivator Forbes Switzerland International.

“Melalui kepercayaaan diri, kemudian timbul motivasi dan kemauan yang akan menyelimuti diri, hingga terciptanya kemampuan,” tuturnya.

“Kemampuan membaca jurnal, keterampilan sosial dan lain-lain, dari kuliah saya belajar proses perubahan perilaku,” imbuhnya.

Selain menjadi motivator Forbes, Koen juga mendapat kesempatan berbagi pengalaman sanitasi di Bangkok dan mengisi pertemuan transformasi bisnis Asia yang bertempat di Singapura. Ia pun mengaku bahwa menjadi seorang motivator juga berdampak pada dirinya untuk terus termotivasi. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait