SURABAYA, Beritalima.com-
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Ketua DPR RI Puan Maharani sudah menyampaikan pidatonya dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Kompleks Parlemen, 16 Agustus 2024.
Isi pidato Bamsoet dan Puan tampak kontras. Bamsoet tampak mengapresiasi capaian kenerja Jokowi, termasuk pembangunan IKN.
Bamsoet juga memuji duet Prabowo Subiakto dan Gibran Rakabuming Raka. Bagi Bamsoet, duet Prabowo-Gibran akan mampu melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis Jokowi.
Isi pidato Bamsoet terkesan bukan disampaikan seorang Ketua MPR. Isi pidatonya itu lebih layak disampaikan seorang pejabat Humas. Sebab isinya hanya puja puja baik terhadap Jokowi maupun Prabowo.
Berbeda halnya dengan Puan, ia menyampaikan pesan layaknya seorang Ketua DPR. Kontrol sosial disampaikan secara santun.
Puan jelas menyampaikan kritik atas pelaksanaan Pileg dan Pilpres. Setidaknya Puan mempertanyakan Pileg dan Pilpres terbuka, jujur dan adil.
Puan juga mengkritik pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Demokrasi dinilainya bukan hanya dilaksanakan formalitas tapi substansi.
Jadi, isi pidato Puan tampak lebih menggambarkan layaknya wakil rakyat. Ia berupaya melaksanakan fungsinya baik sebagai anggota DPR maupun Ketua DPR.
Sementara Bamsoet lebih layak sebagai pejabat Humas. Pidatonya cenderung asal bapak senang. Ia tidak menggambarkan layaknya sebagai Ketua MPR. Sungguh menyedihkan.
M. Jamiluddin Ritonga
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul
Mantqn Dekan FIKOM IISIP Jakarta.(Yul)