Jamin Keamanan Warga Perbatasan, LaNyalla: Segera Bangun Pos Jaga Nunukan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung pembangunan pos-pos penjagaan di daerah perbatasan, seperti di Sei Ular, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sebab pos pantau atau penjagaan itu sangat mendesak karena bisa memberikan jaminan keamanan buar Warga Negara Indonesia (WNI) di daerah perbatasan.

“Pos penjagaan di sekitar daerah perbatasan perlu menjadi konsentrasi pemerintah. Agar warga Nunukan tak menjadi korban penangkapan aparat Malaysia dengan tuduhan melintas batas negara,” kata LaNyalla saat mengunjungi Kantor DPD RI di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang berada di Kota Tarakan, Rabu (26/5).

Namun, pemerintah tak cukup hanya membangun pos-pos penjagaan atau pos pantau saja. Perlu dipersiapkan juga personel dengan jumlah cukup.
“Untuk permintaan personel, Pemprov harus berkoordinasi ke Mabes TNI atau Kemenhan. Ini berkaitan dengan penempatan Pamtas, jadi perlu meminta ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap LaNyalla.

Dia juga meminta Pemprov, Pemkab dan Pemkot mensosialisasi kepada masyarakat agar terhindar dari permasalahan hukum akibat melintasi negara lain. “Tak boleh diabaikan, Pemprov memberikan advokasi atau pendampingan hukum buat warga yang terlanjur kena kasus lintas batas.”

Wilayah perairan Sei Ular terbelah dua. Bagian sungai yang lebih dalam merupakan wilayah Malaysia. Di wilayah perairan itu, sering terjadi penangkapan warga Nunukan oleh polisi Malaysia dengan tuduhan melintas batas negara.

Seringnya kasus ituterjadi, Pemkab Nunukan berinisiatif membangun pos jaga di pinggir sungai tak jauh dari lokasi rawan itu. “Untuk meminimalisir kasus lintas batas, kita apresiasi inisiatif Pemprov ini. Memang tidak bisa menunggu bantuan pusat karena cukup lama, bisa dua bahkan tiga tahun. Kita akan dorong semoga pos penjagaan permanen disegerakan.”

Apalagi pos penjagaan itu penting buat masyarakat yang punya kebutuhan mendesak. “Misalnya saat ada warga sakit yang harus secepatnya dibawa berobat ke rumah sakit, atau hal lain yang harus menunggu pengawalan aparat terus,” jelas dia. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait