JAKARTA, Beritalima.com– Kekuasaan di Indonesia diatur dalam Trias Politica atau konsep pemisahan kekuasaan menjadi Legislatif (Pembuat UU), Eksekutif (Pelaksana UU) dan Yudikatif yang tugasnya mengawasi jalannya pelaksanaan UU.
Mereka yang duduk di badan-badan itu sangat menentukan bagaimana tercapainya pelaksanaan penyelenggaraan negara dengan baik atau tidak.
“Saat ini Anggota Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 50 orang dari 575 keseluruhan Anggota DPR-RI.
Raihan suara PKS 8 persen pada Pemilu Legislatif 2019 mengantarkan kader-kader terbaik PKS (9 perempuan dan 41 laki-laki) yang semuanya berkualitas. Namun, kualitas saja tidaklah cukup, karena berlaku sistem suara terbanyak.
“Secara kualitas, anggota legislatif PKS luar biasa, tetapi saat mengambil keputusan karena jumlahnya sedikit, belum cukup untuk bisa sampai ketok palu menentukan kebijakan. Untuk itu perlu lebih banyak dukungan suara dengan cara memilih PKS pada Pemilu 2024,” ungkap politisi senior
PKS, Dr Hj Anis Byarwati dalam Pertemuan Virtual Talim Rutin Ustadzah Kecamatan Cakung akhir pekan ini.
Acara reses sekaligus serap aspirasi mulai pagi sampai siang tersebut diselenggarakan Forum Silaturahim Majelis Ta’lim (Forsitma) PKS Cakung mengundang 122 Para Tokoh Majelis Talim di 7 Kelurahan se-Kecamatan Cakung serta para Tokoh Pimpinan dan Anggota PKS Cakung.
Tampakhadir KH Mukhayar (Anggota DPRD Fraksi PKS), Ustadz Pujut A Wibowo (Ketua DPC PKS Cakung), Ustadzah Siti Nurlaela (Ketua Forsitma Cakung) dan para tokoh internal PKS lainnya.
Dalam kesempatan itu, Anis menyampaikan peran strategis para tokoh ustadzah Majelis Talim untuk sama-sama berjuang memperbaiki negeri ini, dengan menyebarkan kebaikan dan mengajak orang berpartisipasi dalam kebaikan.
Nasib bangsa Inonesia ada di tangan orang-orang yang kita beri amanah untuk menjalankan dan mengurus negara ini. Jika salah pilih, dampaknya berpengaruh kepada kebaikan negara. “Jadi, jangan asal coblos, jangan salah pilih. InsyaAllah para ustadzah siap mendukung memilih PKS tahun 2024. Allahu Akbar,” demikian Dr Hj Anis Byarwati. (akhir)