JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menentukan dan mengangkat menteri baru sesuai kebutuhan negara dalam memerangi kontraksi ekonomi yang disebabkan pandemi virus Corona (Covid-19).
“Orientasinya adalah bagaimana perekonomian kita dapat segera bangkit dari keterpurukan imbas dari pandemi Covid-19 ini,” ungkap LaNyalla di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin (19/4) menanggapi isu perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang semakin memanas.
Senator Dapil Provinsi Jawa Timur itu meminta semua pihak tak membuat gaduh dengan keputusan yang diambil Presiden. Pada saat sama, ia juga berpesan kepada presiden untuk segera menggunakan hak prerogatifnya dalam memilih pembantunya di pemerintahan.
“Kita memerlukan konsentrasi penuh dalam pemulihan perekonomian nasional. Jadi sedapat mungkin presiden menghindari membuat keputusan yang dapat mengundang kontroversi agar tak timbul kegaduhan,” ingat alumnus Universitas Brawijaya Malang itu.
LaNyalla menilai, siapa yang mengisi kabinet nanti, yang penting adalah memiliki kualifikasi dan mampu menjalankan misi pembangunan serta membawa kemajuan bangsa. “Figur menteri yang akan mengisi kabinet nanti sebaiknya adalah sosok yang bisa mempersatukan setiap komponen bangsa.”
Kocok ulang atau rombak (reshuffle) KIM yang sebelumnya didengungkan belum juga diumumkan. Reshuffle awalnya diyakini diumumkan Jokowi pekan ini. Sejumlah informasi dan prediksi menguap ke publik perihal reshuffle jilid II. Dari inisial anggota kabinet yang bakal di-reshuffle hingga partai oposisi yang diyakini dirangkul menjadi koalisi terus menghiasi isi media.
Informasi yang menguatkan isu reshuffle awalnya disampaikan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin awalnya yakin reshuffle akan diumumkan Presiden Jokowi pekan ini.
Namun, hingga mendekati akhir pekan, reshuffle tak juga diumumkan. Kabarnya, menurut Ngabalin, ada yang masih ditunggu oleh Presiden Jokowi, yakni selesainya Keppres terkait nomenklatur kementerian baru.(akhir)