LUMAJANG,beritalima.com- Mengatasi carut marut terkait kebutuhan pangan, umumnya bahan pokok beras di kabupaten Lumajang, menjadi problema yang tak bisa terelakkan. Mulai dari harga sampai mutu beras yang layak di konsumsi, para petani penghasil padi yang notabene sering mengalami kerugian. Hasil panen yang tidak sesuai dengan pengeluaran modal, dan tidak jarang mengalami gagal panen, (03/12/2019)
Pemerintah kabupaten Lumajang berusaha mengatur sirkulasi keluhan masyarakat terkait hasil panen padi yang kadang membuatnya bingung, tatkala panen akan dikemanakan padinya. Dalam hal ini, dengan munculnya keluhan para petani padi, pemerintah berusaha dan berupaya mengatur sirkulasi hasil panen para petani.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq M ML (cak Thoriq) saat gelar diskusi dengan awak media di Ruang Panti PKK Lumajang menyarankan, bahwa para petani jangan diintervensi terkait hasil panennya. Harapan cak Thoriq, PKH yang sudah bagus berasnya dari petani jangan diganggu. Perputaran uang antara petani dengan PKH supaya berjalan dengan sendirinya. Dikatakan cak Thoriq, “sekarang petani menjual hasil panennya ke siapa..?ke Tengkulak, ke se Selep, yang mempermainkan harga bukan petani, tetapi jangan kemudian mengintervensi kita untuk mengambil berasnya mereka”, ujar cak Thoriq.
Masih kata cak Thoriq, “saya hanya menolak, PKH yang sudah bagus berasnya dari petani jangan diganggu. Perkara dia jual ke pasar silahkan, soal Bulog jual ke para Tengkulak silahkan tidak apa-apa, tetapi jangan intervensi. Perputaran uang yang sudah baik ini, antara petani dengan PKH jangan diganggu”. tegas cak Thoriq.
“Silahkan jual beras kemana saja, tapi jangan ganggu sirkulasi yang kecil ini. Karena sirkulasi ini menyelamatkan banyak orang, soal Bulog dagang sana dagang sini, Tengkulak dagang sana dagang sini itu urusannya sendiri-sendiri. Makanya, supaya tidak mendapatkan harga minim itu dibeli untuk PKH. Minimal permasalahan beras ini bisa terselesaikan. Memang terkait beras ini problemanya masih banyak, minimal harga beras para petani bisa teratasi dan PKH mendapatkan beras yang benar”, pungkas cak Thoriq. (Jwo)