Jangan Sepelekan Imbauan Mitigasi Bencana di Tempat Wisata

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Seluruh masyarakat, baik pengelola maupun wisatawan, harus memahami pentingnya menjaga kondisi destinasi wisata. Terutama dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Pernyataan itu disampaikan Dosen Pariwisata UNAIR Novianto Edi Suharno SST PAR MS mengenai kondisi kesiapan penanggulangan risiko bencana destinasi wisata di Indonesia.

Menurut Anto, saat ini kondisi kesiapan penanggulangan risiko bencana sudah tergolong baik dari sisi pengelolaan. Itu karena ada pemberdayaan kelompok sadar wisata (pokdarwis) atau lembaga di tempat wisata.

“Ini terbukti dengan seringnya diadakannya pelatihan-pelatihan dalam rangka pengurangan resiko bencana, pertolongan pertama pada kondisi bencana. Semua sudah dilakukan dari sisi kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang ada di destinasi wisata,” ujarnya.

Sarana Penunjang

Namun, yang perlu ditingkatkan adalah ketersediaan sarana penunjang untuk penanggulangan kondisi risiko bencana tersebut. Sebab, ada beberapa daerah yang minim fasilitas.

Meski demikian, perlu disadari bahwa Indonesia memang sangat luas. Di sisi lain, di Indonesia banyak wisata yang menjadi daya tarik karena kondisi alamnya.

“Namun, pada dasarnya bila terjadi bencana, maka akan susah untuk melakukan evakuasi atau pertolongan pada beberapa daerah yang sulit dijangkau dan minim fasilitas,” sebutnya.

“Kalau kita ambil contoh, misalkan di Indonesia bagian timur alamnya menarik, namun untuk mencapai itu perlu satu usaha sendiri,” imbuhnya.

Bagi wisatawan, kegiatan tersebut menarik karena adanya tantangan tersendiri untuk mencapai tempat tersebut. Namun, bila terjadi bencana di tempat itu, tentu membutuhkan penanganan yang ekstra.

“Penanggulangan bencana tentu melibatkan masyarakat lokal di daerah secara maksimal. Karena, sumber informasi dari masyarakat lokal jauh lebih presisi atau akurat. Selain itu kebijakan-kebijakan tertentu. Seperti peraturan atau perundang-undangan terkait dengan kondisi di suatu daerah,” tuturnya.

Kebijakan dan Informasi

Jadi, Anto berpesan kebijakan tersebut perlu ditaati atau diikuti semua unsur. Baik pengelola maupun pengunjung. Selain itu, perlu ada informasi dan peta kawasan rawan bencana di setiap destinasi wisata. Itu bisa sangat membantu wisatawan untuk meminimalkan adanya kejadian bencana.

“Jadi, poin penting dan catatan yang perlu digarisbawahi adalah apabila kita menjadi wisatawan, maka asumsinya kita orang asing yang tidak mengenal daerah tersebut. Sehingga papan informasi ini sangatlah dibutuhkan untuk wisatawan,” katanya.

“Karena itu, saya berharap dalam persiapan mitigasi bencana di daerah wisata dan tentu benar-benar sesuai dengan kondisi di mana tempat wisata itu berada,” tegasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait