Jakarta – Seksolog, Dr Boyke, SpOG, sangat tidak menyarankan untuk menahan orgasme.
Dia mengatakan, pasangan tak perlu menjaga image mereka satu sama lain saat melangsungkan hubungan seks. Ketika tibanya orgasme, ini saatnya pasangan menikmati momen klimaks tersebut.
“Menahan orgasme tidak boleh. Karena di saat tubuh harus berelaksasi dan tubuh dipaksa menegang, efeknya jadi pusing,” ujar Dokter Boyke di Gedung HighEnd lantai 3, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (31/8).
Saat mencapai klimaks, otak melepas hormon endorfin yang membantu tubuh untuk berelaksasi. Hormon endorfin ini membuat seseorang merasa bahagia.
Saat Anda menahan orgasme, tubuh dipaksa menegang. Padahal hormon ini akan membuat seseorang nyaman menikmati klimaks dari seks tersebut.
“Biarkan orgasme let it done, biarkan ia mengalir seperti air. Kalau berkali-kali mendapat orgasme juga tak masalah,” ungkapnya.
Dokter Boyke tak menyarankan orgasme untuk ditahan. Tetapi saat ejakulasi yang perlu ditahan, agar seks terasa nikmat dirasakan oleh pasangan. Terutama untuk membantu wanita mencapai orgasme.