Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Anak adalah generasi penerus nusa dan bangsa bila mereka
tumbuh dewasa dan berkembang sehat jasmaniah & rohani
Kita akan senang melihatnya jangan seperti anak Pak Abdul yang kalau menangis seluruh badan hitam karena sakit jan- tung bawaan.Begitu pula anak Pak Gagak yang lari badan hi- tam dan sesak nafas.
Penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart disease adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah dari dan ke jantung, sehingga bisa berakibat fatal.da banyak jenis penyakit jantung yang bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Ada beberapa jenis juga penyakit jantung yang dialami anak sejak lahir, seperti ASD dan VSD. Kedua penyakit jantung tersebut termasuk dalam kelainan jantung bawaan lahir, yaitu kelainan jantung berupa struktur atau fungsi jantung sejak bayi dalam kandungan.
Penyakit jantung bawaan merupakan penyebab cacat lahir yang pemantauan rutin, sebagian lainnya memerluka paling sering ditemui. Meski demikian, jenis dan tingkat keparahan kondisi ini sangat beragam. Sebagian kondisi hanya memerlukann operasi hingga transplantasi (penggantian) jantung.
JENIS JANTUNG BAWAAN
1. VENTRICLE SEPTAL DEFECT Lobang diantara ventricle
2. ATRIUM SEPTAL DEFECT lobang diantara Atrium
3. TRICUDPIDAL ATRESIS terjadi saat tidak terbentuknya katup antara serambi kanan dan bilik kanan.
4. PULMPNARY STRESIA terjadi saat terjadi gangguan pada katup antara bilik kanan dan paru-paru, sehingga darah tidak bisa mengalir ke paru-paru.
5. STENOSIS KATUP AORTA terjadi saat katup antara bilik kiri dan aorta tidak terbentuk sempurna dan menyempit, sehingga jantung sulit memompa darah.
Gejala Penyakit Jantung Bawaan
1. Aritmia
2. Tampak semburat kebiruan atau kehitaman pada bibir, kulit, atau jari-jari (sianosis).
3. Tampak kelelahan dan kesulitan bernapas, terutama ketika disusui.
4. Memiliki berat badan rendah.
5. Pertumbuhan terhambat.
6. Terjadi pembengkakan pada tungkai, perut, atau area sekitar mata.
7. Mengalami infeksi paru-paru yang berulang.
8. Detak jantung tidak beraturan (aritmia).
9. Pusing dan sering merasa kelelahan, terutama saat berolahraga.
10. Kesulitan bernapas atau napas terengah-engah.
11. Terjadi pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan kaki, atau tangan.
12. Kulit tampak kebiruan (sianosis).
13. Mudah pingsan atau kehilangan kesadaran.
1. VENTRICLE SEPTA DEFECT(LOBANG DIANTARA VENTRICLE)
VSD merupakan kelainan jantung yang ditandai dengan lubang pada sekat antarbilik jantung. Lubang tersebut menyebabkan jantung bocor pada bilik kiri dan kanan jantung, sehingga sebagian darah yang kaya oksigen kembali ke paru-paru. Jika berukuaran kecil, VSD bukanlah masalah yang berarti. Namun, waspadai jika lubang yang dihasilkan cukup besar VSD enyebabkan gagal jantung,
1. Ritme jantung yang tidak teratur
2. Hipertensi pulmonal, yaitu kondisi yang terjadi saat tekanan di dalam pembuluh darah yang berasal dari jantung menuju paru-paru terlalu tinggi.
Penyakit jantung VSD pada anak usia 2 tahun biasanya memicu lubang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Lubang biasanya akan tertutup dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Gejala:
1. Sesak napas.
2. Cepat merasa lelah.
3. Batuk terus-menerus.
4. Perubahan berat badan secara drastis.
5. Gelisah.
6. Nafsu makan berkurang.
7. Perut kembung.
2. ATRIUM SEPTAL.DEFECT ( SEKAT JANTUNG BERLOBANG
ASD merupakan kondisi yang terjadi ketika adanya lubang di antara dua serambi jantung. Gambarannya, antara atrium kanan dengan kiri tidak ditutup oleh katup. Sama seperti VSD, lubang yang memisahkan atrium kiri dan kanan akan membuat darah yang kaya oksigen mengalir kembali ke paru-paru. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pembuluh darah paru-paru.
Jika kebocoran jantung ASD berukuran besar dan tidak segera ditangani, aliran darah dapat merusak jantung dan paru-paru, sehingga menyebabkan gagal jantung. Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit yang perlu dihindari, karena tidak hanya membahayakan kesehatan si buah hati, tapi juga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya terhambat.
Pada penderita penyakit jantung bawaan, siklus dan aliran darah ini akan terganggu. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan pada katup, ruang jantung, septum (dinding penyekat antar ruang jantung), atau pembuluh darah dari dan ke jantung. Gangguan aliran darah ini akan menimbulkan keluhan dan gejala pada penderitanya
Faktor risiko penyakit jantung bawaan
1. Memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan atau penyakit akibat kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom Edward.
2. Menderita diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol.
3. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan merokok saat hamil.
4. Mengalami infeksi virus, seperti rubella pada trimester pertama kehamilan.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti obat anti kejang, obat antijerawat golongan retinoid, dan obat golongan statin, tanpa petunjuk dokter.
6. Sering terpapar pelarut organik yang umumnya ditemukan dalam produk cat, cat kuku, atau lem.
7. Menderita penyakit tertentu yang dapat diturunkan dari orangPenyakit jantung bawaan dengan kelainan pada dinding jantung
Tetralogy of Fallot, terjadi saat ada kombinasi empat penyakit jantung bawaan saat lahir, seperti defek septum dan stenosis (penyempitan) katup paru-paru.
Penyakit jantung bawaan dengan kelainan pada pembuluh darah antara lain:
1. Patent ductus arteriosus (PDA), terjadi saat ada celah atau lubang di pembuluh darah aorta yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
2. Transposisi arteri besar (TAB), terjadi saat posisi arteri pulmonal (pembuluh darah dari jantung ke paru-paru) dan aorta terbalik.
3. Truncus arteriosus, terjadi saat ada pemisahan tidak sempurna antara aorta dan arteri paru-paru.
4. Koarktasio aorta, terjadi saat aorta menyempit.
Jika pernah divonis mengalami penyakit jantung bawaan, lakukan kontrol secara berkala ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit
PENUNJANG DIAGNOSA:
1. Echo jantung, untuk melihat kondisi jantung melalui gelombang suara.
2. Elektrokardiogram, untuk memeriksa aktivitas listrik di jantung.
3. Kateterisasi jantung, untuk mengetahui aliran dan tekanan darah di jantung.
4. Rontgen, CT scan, atau MRI, untuk melihat struktur jantung.
Pulse oximetry, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.
Stress test, untuk melihat kondisi jantung saat pasien berolahraga.
5. Tes DNA, untuk mengetahui apakah terdapat gen atau sindrom genetik tertentu yang bisa menyebabkan kelainan jantung.
Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan
Penanganan penyakit jantung bawaan bertujuan untuk memperbaiki kelainan jantung atau mengatasi komplikasi yang disebabkan oleh kondisi tersebut. Penanganan akan disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya.
Beberapa kelainan atau cacat ringan pada jantung bisa tidak membutuhkan penanganan khusus. Pasien cukup melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kondisinya. Sebagian bayi yang terlahir dengan kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
OBATOBATAN
Sejumlah obat-obatan dapat diberikan dokter kepada pasien untuk meringankan beban kerja jantung atau membuatnya bekerja lebih efisien. Obat-obatan itu meliputi:
1. ACE inhibitor, untuk merelaksasi pembuluh darah.
2. Beta blocker, untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah.
3. Diuretik, untuk menurunkan volume darah dalam tubuh.
Indomethachin, untuk membantu menutup bukaan di pembuluh darah.
4. Prostaglandin, untuk membantu menutupnya saluran antara aorta dan arteri pulmonalis.
Beberapa contoh penyakit jantung bawaan yang dapat ditangani dengan obat adalah patent ductus arteriosus, transposisi arteri besar, dan truncus arteriosus.
TINDAKAN KHUSUS
1. Pemasangan (implan) perangkat pada jantung
2. Pemasangan alat pacu jantung dan ICD (implantable cardioverter-defibrillator) dapat digunakan untuk memantau dan mengontrol detak jantung pasien. Metode ini bisa mencegah komplikasi akibat kelainan pada jantung.
3. Kateterisasi jantung
Kateterisasi dilakukan untuk memperbaiki kelainan jantung tanpa perlu melakukan operasi. Pada prosedur ini, kateter (selang tipis dan lentur) dimasukkan melalui pembuluh darah di tungkai pasien menuju jantung dengan bantuan teknologi pemindaian gambar (Rontgen, CT scan).
4. Operasi jantung
Langkah ini dilakukan bila kateterisasi tidak berhasil. Operasi dilakukan untuk menambal atau menjahit lubang di jantung, memperbaiki atau mengganti katup jantung, atau melebarkan pembuluh darah. CABG (coronary artery bypass grafting) adalah salah satu contoh prosedur bedah jantung.
5. Transplantasi jantung
Jika kelainan jantung tidak bisa diperbaiki, maka transplantasi jantung dapat menjadi pilihan penanganan terakhir. Transplantasi jantung dilakukan dengan mengganti jantung yang bermasalah dengan jantung yang sehat dari pendonor.
PENCEGAHAN
Penyakit jantung bawaan tidak sepenuhnya dapat dicegah. Meski demikian, ibu hamil dapat menekan risiko bayinya mengalami kondisi tersebut dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Melakukan vaksinasi rubella dan flu, jika belum melakukannya.
2. Rajin mengonsumsi asam folat selama trimester pertama kehamilan.
3. Memastikan gula darah terkontrol sebelum dan selama kehamilan, jika menderita diabetes.
4. Melakukan kontrol kehamilan secara rutin dan selalu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, termasuk suplemen dan obat herbal.
5. Menghindari paparan larutan organik secara berlebihan, misalnya pelarut yang digunakan pada produk pengencer cat atau deterjen.
6. Melakukan skrining genetik jika menderita atau memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan
Demikian sekilas info.tentang penyakit Jantung bawaan yang kami sajikan semoga bermanfaat
RobertoNews 1203 《17.1.22(06.30)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan