SURABAYA, beritalima.com | Jelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), XL Axiata telah memastikan kesiapan jaringan dalam menghadapi kemungkinan lonjakan trafik di semua layanan.
Berdasarkan lonjakan trafik di tahun-tahun sebelumnya, XL Axiata memprediksi akan terjadi peningkatan trafik mencapai 2-3x lipat dibandingkan rata-rata trafik pada kondisi normal hari biasa, dan naik sekitar 25% dibandingkan trafik Nataru tahun lalu.
Berdasarkan survei Kemenhub 2022, diperkirakan akan ada potensi pergerakan sekitar 44,17 juta orang saat Nataru nanti, yang diperkirakan akan ikut mendorong peningkatan trafik penggunaan layanan telekomunikasi dan data.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan, untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan yang terbaik, XL Axiata telah menyiapkan jaringan dengan kapasitas 2x lipat lebih besar dari hari normal.
Tim XL Axiata juga sudah mengidentifikasi kota-kota yang rawan lonjakan trafik, termasuk juga destinasi wisata, pusat keramaian, serta area pemukiman. Tim XL Axiata juga sudah menyiapkan rekayasa pengalihan atau pemecahan trafik jika terjadi kepadatan di suatu area.
“Dengan demikian, lonjakan trafik di suatu lokasi tidak akan menyebabkan penurunan kualitas layanan kepada pelanggan,” ujarnya, Rabu (21/12/2022).
Menurut Gede, area atau lokasi yang mengalami kenaikan trafik tinggi diperkirakan terjadi di beberapa kawasan yang menjadi jalur pergerakan pemudik. Tim teknis XL Axiata memperkirakan, pergerakan masif akan terkonsentrasi di jalur mudik via jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang akan mengalami peningkatan trafik 10-20%.
Begitu juga jalur non tol, yaitu Pantura hingga Pansela. Dimulai pada malam pergantian tahun, peningkatan trafik diperkirakan akan turut terjadi di tempat-tempat wisata hingga ke pusat keramaian yang merayakan pergantian tahun, seiring dengan ramainya kampanye ajakan berwisata dalam negeri.
XL Axiata juga telah menyiapkan tidak kurang dari 65-unit mobile BTS (MBTS) di berbagai titik lokasi yang membutuhkan dukungan penguatan kualitas sinyal, terutama di wilayah Jawa Barat, Sumatera, dan Bali.
“Kami juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi accident yang tidak terduga, seperti misalnya banjir, gempa bumi, dan sebagainya yang sifatnya bencana, yang berpotensi menyebabkan putusnya pasokan listrik ke BTS-BTS,” kata Gede.
Kota-kota yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik adalah kota-kota yang juga menjadi tujuan berlibur masyarakat, antara lain Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, hingga Surabaya.
Saat ini XL Axiata memiliki pelanggan sebanyak lebih dari 57 juta pelanggan, dan diperkuat dengan lebih dari 147 ribu BTS, termasuk lebih dari 90 ribu BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan saat ini sudah mencapai lebih dari 469 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia.
Khusus di Jawa Timur, sejumlah destinasi wisata juga sudah ter-cover oleh jaringan 4G XL Axiata, seperti Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, area Kota Madiun sampai dengan area perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pelanggan yang melakukan perjalanan melintasi area tol Trans Jawa mulai perbatasan di Ngawi ke arah timur juga sudah sepenuhnya ter-cover jaringan 4G XL Axiata. Bahkan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk juga sudah ter-cover oleh jaringan 4G XL Axiata. (Gan)