Jatah Raskin Warga Diduga Dijual Lembang Talimbangan

  • Whatsapp

TORAJA UTARA-www.berita lima.com-Pembagian beras miskin (Raskin) di Kecamatan Buntu Pepasan Lembang Talimbangan ditenggarai bermasalah,akibat raskin tersebut dituding warga telah dijual belikan kepada warga yang berhak mendapatkan raskin itu.

Yunus Misi,selaku Kepala Lembang disinyalir,pembagian raskin tahun 2015 triwulan empat,warga Lembang Talimbangan menuding Kepala Lembang telah menjual beras itu seharga 50 ribu per 15 kilogram.

Warga juga membeberkan perbuatan Kepala Lembang,beras untuk jatah warga yang tidak mampu yang seharusnya warga membayar sesuai dengan petunjuk pemerintah,namun sebaliknya harga beras itu dijual dengan harga cukup mahal.

“Ini membuat saya tidak mengerti,raskin untuk warga tidak mampu dan mendapat subsidi dari pemerintah.Tapi kenyataannya di Lembang kami harga beras miskin mencekik,”ketus mantan kepala Dusun Limbung Padang Y.Londong Sere’ kadus yang dipecat Kepala Lembang tanpa sebab itu,Sabtu,(28/5).

Setelah mendapat sorotan warga,harga raskin akhirnya diturunkan menjadi 35 ribu hingga 25 ribu rupiah.Begitupun penggunaan dana anggaran desa (ADD),ditenggarai warga tidak jelas,misalnya pengadaan alat-alat kantor Lembang yang bersumber dari alokasi dana ADD pun tidak jelas.

Ada beberapa alokasi dana yang bersumber dari ADD Lembang,misalnya dana pembinaan PKK serta dana kader Pos Yandu juga tidak jelas.”Uang untuk biaya pembinaan dan pengkaderan posyandu kemana semua itu”,beber mantan kardus itu lagi.

Nada sama juga diungkapkan oleh warga yang lain,enggan namanya ditulis oleh wartawan,kentalnya warna kepemimpinan Yunus Misi yang berbau Kolusi,Korupsi dan Nepotisme (KKN),membuat gerah sejumlah warga Lembang Talimbangan melihat gaya kepemimpinannya.

Sementara warga yang mengaku bernama Daniel Mimba,ada beberapa hal yang perlu diketahui warga.Seperti soal pembangunan jalan,bahan yang digunakan hanya dikenakan ongkos mobil,sementara harga material tidak dihitung.

“Begitupun material warga berupa pasir yang di janji Kepala Lembang untuk digunakan,ternyata janji tinggal janji,hingga saat ini material yang dikumpulkan itu,akibat materialnya tidak diambil berserakan begitu saja,sehingga menyusut dibawa air hujan serta warga itu me megalami kerugian,”ucap Daniel.(Tim)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *