Jatim Bangkit Khofifah-Emil Bersamaan dengan Kerbau Logam

  • Whatsapp

Catatan: Yousri Nur Raja Agam
TANGGAL 13 Februari 2021, adalah hari pertama bagi Khofifah Indar Parawansa bersama Emil Elestianto Dardak memasuki tahun ke tiga “masa pemerintahannya” sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Waktu dua tahun yang sudah dijalani pasangan ini mengemban amanah 40 juta lebih warga provinsi Jawa Timur, hampir tak terasa.

Kebetulan, tanggal 12 Februari 2021, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2572. Sehingga, awal tahun ke tiga masabakti Khofifah-Emil bersamaan dengan tahun Cina bershio “kerbau logam”. Begitu penggabungan kesetaraan aktivitas Khofifah-Emil saat ini. Apa maknanya?

Shio Kerbau Logam. Artinya, keadaan dan kondisi setahun ke depan menggambarkan wujud dan sifat kerbau. Hewan yang setia dan menurut untuk bekerja keras di sawah, bahkan menjadi sarana transportasi pengangkut beban dengan pedati — zaman dulu. Perlambang dari kerbau itu, menjadi pembanding untuk pekerjaan berat zaman kini yang dilaksanakan secara jujur dan tuntas.

Dengan demikian, Khofifah-Emil harus bangkit, kerja keras menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Di tahun ke tiga ini Khofifah-Emil mencanangkan tahun 2021 ini dengan tema “Jatim Bangkit”. Melanjutkan tahun 2020, “Jatim Tangguh” di tahun 2020, yang katanya sukses. Tidak  dijelaskan di mana letak kesuksesan itu.

Baiklah, layak kiranya dilihat  jejak langkah Khofifah yang mengawali masajabatannya mulai13 Februari 2019 dan akan berakhir 2024. Dia bersama Emil, mendeklarasikan sembilan program kerja yang dialihbahasakan menjadi “Nawa Bhakti Satya”. Artinya, ada sembilan program unggulan yang menjadi mimpi Khofifah. Tak peduli ke manapun arahnya, Emil Elestianto Dardak, sebagai wakil, mau tidak mau, ya harus mau.

 

Ke sembilan program itu adalah: Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni. Program itu dalam waktu lima tahun digenjot Khofifah dengan “cambuk” bernama Cettar. Dengan Cettar itulah ASN (Aparatur Sipil Negara) yang dulu disebut PNS (Pegawai Negeri Sipil) di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dilecut agar bisa lari cepat, berpacu dengan zaman.Cettar adalah singkatan dari:  Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Akuntabel dan Responsif.

 

Eee alaaa! Ternyata, tahun 2019 adalah “tahun malapetaka dunia”. Bumi diserang wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China. Sekarang, zaman atau masa pandemi CoronaVirus Disease 2019 yang disingkat Covid-19.

 

Tidak diumumkan siapa dewan jurinya, Khofifah mengatakan, tahun 2019 sudah dilewati dengan sukses. Begitu pula tahun 2020 dengan tema Jatim Tangguh. Selanjutnya, sekarang di tahun 2021 menjadi Jatim Bangkit. Bangkit dari kegelisahan selama masa pandemi Covid-19. Bangkit dari situasi lesu akibat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tahun lalu. Namun, di tahun 2021 saat menyandang status Jatim Bangkit, justru dihadang oleh PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Untuk menunjang PPKM, diturunkan balabantuan dengan mengerahkan pasukan perang dari kesatuan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Berdalih, bahwa menhdapi Covid-19 sama dengan “berperang” melawan musuh berupa wabah virus. Sebelumnya, peran Polri (Kepolisian Republik Indonesia) sudah menyatu dengan masyarakat.

Khofifah yang mengusung tema Jatim Bangkit saat ini merasa optimistis provinsi Jatim menjadi lebih baik. Kendati diakui,pandemi ovid-19 menjadi pukulan besar bagi perekonomian di berbagai daerah di negeri ini. Namun, kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini, keadaan di Jatim layak diapresiasi. Dampak tersebut tak terlalu signifikan di Jatim, sebab hanya mengalami kontraksi sebesar minus 3,75 persen pada triwulan ketiga.

Dengan menepuk dada, kepala daerah Jatim itu berujar: ”dari semua provinsi di Jawa, Jatim tercatat yang mengalami kontraksi terendah di triwulan III tahun ini, yakni minus 3,75 persen.”  Tidak hanya itu, ketangguhan Jatim juga terlihat pada dukungannya terhadap gross domestic product (GDP) nasional yang mencapai 14,73 persen. Belum lagi, support UMKM di Jatim juga sangat signifikan. Tercatat, 9,78 juta pelaku UMKM memberikan kontribusi hingga 56,94 persen GDP nasional.

Nah, bagaimana di tahun ke tiga ini, setelah Khofifah “bangkit dari pengasingan”, usai menjalani isolasi mandiri selama 29 hari di rumah dinas Pemprov Jatim, Jalan Imam Bonjol 106 Surabaya. Waktu itu, Khofifah yang dijadwalkan mengikuti vaksinasi tanggal 14 Januari 2021, mendadak “mengaku” positf terpapar Covid-19.

Selamat memasuki era tahun ke tiga bagi Khofifah dan Emil mulai 13 Februari 2021. Semoga iramanya sama dengan senandung Kerbau Logam yang menapak bumi di masa pandemi Covid-19 ini. Tantangan bangkit dengan kerja keras, jujur dan tuntas. Selamat melanjutkan Cettar mewujudkan Nawa Bhakti Satya.

Gong Xie Fat Cay – Xin Nian Kuai Le. Selamat Tahun Baru 2572. (*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait