SURABAYA, beritalima.com | Perhiasan dari logam mulia yang disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak merupakan komoditas ekspor Jawa Timur dengan nilai tertinggi di Juni 2019 sebesar 173,16 juta dollar AS. Komoditas ini paling dominan diekspor ke Singapura sebesar 70,30 juta dollar AS.
Peringkat kedua ditempati oleh tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda dengan nilai ekspor sebesar 105,18 juta dollar AS. “Komoditas ini yang dominan diekspor ke Tiongok sebesar 61,01 juta dollar AS,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono kepada JNR Kominfo Jatim, Selasa (30/7)
Peringkat ketiga adalah emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan dengan nilai ekspor sebesar 100,18 juta dollar AS. Komoditas ini utamanya diekspor ke Swiss dengan nilai sebesar 62,13 juta dollar AS.
Selanjutnya pupuk mineral atau pupuk kimia, mengandung nitrogen, urea, dalam larutan air maupun tidak, merupakan komoditas yang mengalami kenaikan persentase ekspor paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu menjadi 18,17 juta dollar AS. Pada bulan sebelumnya hanya mencapai 12,88 juta dollar AS atau naik sebesar 41,13 persen.
Sementara itu penurunan persentase ekspor terbesar terjadi pada komoditas kayu tropis dari pohon selain jenis konifera yang dibentuk tidak terputus sepanjang tepi, ujung atau permukaannya, dengan nilai ekspornya mencapai 18,90 juta dollar AS setelah bulan sebelumnya mencapai 39,44 juta dollar AS atau turun sebesar 52,07 persen.
Komoditas terbesar ekspor barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak, mempunyai peranan terhadap total ekspor Juni 2019 sebesar 11,44 persen. Tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda berkontribusi sebesar 6,95 persen dan emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan berkontribusi sebesar 6,62 persen dari total ekspor Juni 2019.
Menurutnya secara kumulatif selama Januari-Juni 2019, komoditas terbesar ekspor adalah barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak, yang memberikan kontribusi ekspor sebesar 9,49 persen. Disusul komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda, dengan peranan sebesar 5,10 persen. Peringkat ketiga adalah komoditas minyak petroleum mentah dengan peranan sebesar 4,74 persen. (ryo/p)