SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melaui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mulai mencari celah peluang untuk memanfaatkan perang dagang yang melibatkan antara Amerika Serikat dan Cina.
Kedua negara besar yang tengah berseteru dalam hal nilai perdagangan ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia khususnya bagi Jawa Timur yang neraca perdagangannya masih kurang menggembirakan..
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan saat Gathering Bareng Media di H.Tungjungan, Surabaya mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendata mana saja komoditas yang berpeluang menggantikan ekspor Cina ke Amerika Serikat maupun sebaliknya.
“Sekitar sepuluh komoditas yang dibutuhkan Amerika Serikat. Seperti pakaian jadi dan alas kaki. Jatim cukup banyak industri penghasil keduanya,” Kata Drajat, kepada Media, Di Surabaya, Rabu (11/12) malam
Menurut Drajat sementara nilai impor pakaian jadi Amerika Serikat misalnya terbilang cukup besar. Drajat menyebut, angkanya di kisaran 27,7 milliar dolar AS. Sedangkan ekspor Indonesia yang sudah masuk ke Amerika Serikat sekitar baru 4,5 milliar dolar AS. Sedangkan untuk alas kaki, nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 1,5 milliar dolar AS. “Jawa Timur sendiri sangat berpotensi mengisi lebih besar ekspor dua komoditas itu. Selain itu, Jawa Timur juga bisa mengisi furnitur, karet, kayu, elektronik, tas, mainan, kertas, dan perhiasan ke AS,” tutur Drajat .
Kemudian untuk ekspor Indonesia ke Cina, kata Drajat, produk yang bisa dimaksimalkan adalah hasil olahan ikan, produk kimia, besi dan baja, tembaga, batu bara, bubur kayu, plastik, bahan kimia organik dan mesin-mesin. “Saat ini kami memerhatikan sentra-sentra industri di Jawa Timur. Terutama ikan, pulp, dan pakaian jadi untuk dioptimalkan kualitas dan kuantitasnya kemudian baru di ekspor,” pungkasnya. (Ryo/p)