SIDOARJO, beritalima.co – Jatim merupakan provinsi yang pertama kali menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha pada REPELITA I dari pemerintah, yakni pada tahun 1974. Penyerahan langsung diberikan oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur saat itu, Raden Panji Moh. Noer, untuk periode penilaian tahun 1969-1973.
Pada tahun 2014, Jatim kembali mendapatkan penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha setelah 40 tahun penganugerahan penghargaanini sempat terhenti, karena adanya perubahan sistem pemerintahan. Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2009 tentang Pemberian Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Parasamya Purna Karya Nugraha diberikan sebagai penghargaan kepada institusi pemerintah atau organisasi yang menunjukkan karya tertinggi pelaksanaan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat selama tiga tahun berturut-turut.
Tahun 2014, Jatim menerima penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha. Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 oleh tim nasional, kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya menduduki peringkat pertama atau terbaik secara nasional, atau penerimaan kedua setelah tahun 1974.
Tahun 2017, berdasarkan evaluasi kinerja Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 oleh pemerintah pusat, Jatim dinilai dapat mempertahankan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya terbaik secara nasional. Dngan demikian, Jatim mendapatkan kembali penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha untuk ketiga kalinya.
Beberapa kata kunci keberhasilan Pemprov. Jatim memperoleh penghargaan yang menggunakan 142 indikator kunci tersebut diantaranya pengembangan pembangunan yang berbasis partisipatoris, yakni masyarakat dan pemangku kepentingan dilibatkan dalam pembangunan sehingga memunculkan berbagai inovasi. Pendekatan yang sama dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat, yang terlhat dari berbagai program Pemprov. Jatim yang tertuang dalam program kerja perangkat daerah. Demikian pula, endekatan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/kota di Jawa Timur. Kemampuan mempertahankan Jawa Timur dalam mempertahankan penerimaan penghargaan ini sebanyak tiga kali menjadikan provinsi sebagai provinsi Parasamya Purna Karya Nugraha.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Gubernur Papua, Gubernur Jateng, Gubernur Kaltim, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Walikota Medan, Walikora Bandung, dan Walikota Maksar.
Peringatan Hari Otoda XXI Tahun 2017 juga dimeriahkan pendirian stand booth pameran yang menyajikan inovasi-inovasi daerah serta best practice hasil kinerja Pemprov Jatim dan kabupaten/kota berupa produk UMKM dengan standar world class dan beragama inovasi electronic Government atau e-government. (**)