SURABAYA, beritalima.com – Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo yang dibacakan Sekda Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi, MM pada malam Anugerah Wisata Jawa Timur, di Hotel Mercure Grand Mirama Jl Raya Darmo Surabaya, Senin (20/11) malam.
Destinasi pariwisata dewasa ini memiliki arti strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai industri telah mendorong sektor ini tumbuh dan berkembang menjadi andalan dalam menambah devisa negara. secara ekonomi, wisatawan mancanegara memiliki peran besar dalam menambah devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
mereka berkunjung ke indonesia tidak hanya untuk menikmati keindahan destinasi wisata di negeri ini, tetapi juga membeli produk souvenir, menyewa travel agent, menggunakan jasa perhotelan untuk akomodasi serta yang tidak kalah penting adalah kuliner, dimana semuanya itu disediakan oleh masyarakat.
aktivitas pariwisata tidak jarang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. padahal kualitas environment merupakan hal yang paling mendasar bagi pariwisata. saat ini, dengan bertambahnya kasus-kasus environment yang melanda negara kita meperlihatkan bahwa manajemen dan perencanaan pariwisata sudah harus melakukan pendekatan sustainable tourism atau pariwisata berbasis ekologi dan ekosistem atau yang sering kita kenal dengan “eco tourism”. pembangunan sustainable tourism yang baik dapat dilihat jika pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata selalu berbasis keseimbangan environment dan melibatkan masyarakat dan komunitas lokal.hal tersebut hanya dapat terlaksana dengan sistem penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) yang melibatkan partisipasi aktif dan seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan masyarakat internasional mengenai live culture di indonesia. Jumlah kunjungan wisman ke Jatim tahun 2016 mencapai 618.615 orang atau mengalami kenaikan 1,01% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 612.412 orang.
Potensi pasar Wisatawan Nusantara atau Wisnus juga semakin cepat sejak lancarnya transportasi dan perubahan tren liburan dari kebutuhan menjadi life style yang mendorong mereka untuk melakukan perjalanan. Namun pergerakan Wisnus di Jatim terus mengalami kenaikan, tahun 2015 mencapai 51.466.969 orang, dan tahun 2016 jumlah Wisnus mencapai 54.465.000 orang atau naik 6,02%.
Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional mengalami peningkatan dengan penghasilan devisa tahun 2015 sebesar USD 489.07 juta, tahun 2016 sebesar USD 513.84 juta atau mengalami kenaikan 5,1 % dan kontribusi langsung terhadap PDRB ADHB tahun 2015 sebesar Rp. 92.683,27 milyar dan tahun 2016 sebesar Rp.106.274,57 milyar atau mengalami kenaikan14,66%.
Untuk mendorong pertumbuhan wisatawan ke Indonesia, dengan ditetapkannya 10 destinasi pariwisata prioritas dimana salah satunya adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara di wilayah Jatim. Apalagi dengan adanya rencana peningkatan sarana dan prasarana bandara pendukung di Jatim sesuai arahan presiden RI pada saat menghadiri jfc di jember, akan sangat memudahkan wisatawan untuk menuju destinasi wisata.
untuk itu saya menghimbau kepada saudara bupati dan walikota serta pelaku usaha pariwisata dan masyarakat luas untuk menyiapkan langkah-langkah yang tepat agar dapat meraup manfaat dan keuntungan dari kegiatan kepariwisataan begitu juga halnya dengan kegiatan karya tulis jurnalistik bidang pariwisata yang diikuti oleh para jurnalis media cetak dan elektronik, diharapkan turut serta membantu program pemerintah di sektor kepariwisataan agar dapat mengangkat potensi kepariwisataan dan proaktif mempromosikan destinasi wisata jawa timur yang memiliki beragam daya tarik wisata wisata alam, budaya dan buatan ke publik sehingga bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara ke Jatim, mau tidak mau kita harus mengakui bahwa karya tulis jurnalis bidang pariwisata memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan dan kemajuan kepariwisataan Jatim yang nantinya akan berdampak positip terhadap pembangunan, perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja khususnya bagi masyarakat yang berdomisili disekitar destinasi wisata.
“Diharapkan dapat menjadi pendorong semangat dalam mengembangkan pariwisata di daerah yang lebih baik lagi,” harapnya.
Kepala Disbudpar Prov Jatim Dr.H, Jarianto, M.Si mengatakan, anugerah Wisata Jatim ini untuk mendorong pemerintah Kabupaten/ Kota mengelola daya tarik wisata dan komunitas pariwisata lainnya untuk terus menerus mengembangkan pariwisata di daerah secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat setempat .
Anugerah Wisata Jatim diberikan kepada sembilan pengelola daya tarik wisata yang terdiri dari tiga kategori, yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata buatan. Serta lima pemerintah kab/ kota yang mempunyai komitmen dan kepedulain tinggi dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Untuk kategori Pengelola Daya Tarik Wisata Alam, Terbaik I diraih Kab Malang (Ekowisata CMC Tiga Warna), Terbaik II Kab Sumenep (Pantai Sembilan Gili Genting), dan Terbaik III Kab Magetan (Mojosemi Forest Park).
Kategori Pengelola Daya Tarik Wisata Budaya Terbaik I diraih Kab Jombang (Makam Gus Dur), Terbaik II Kab Jember (Kampung Wisata Belajar Tanoke), dan Terbaik III Kab Ngawi ( Desa Wisata Grayudan).
Selanjutnya, untuk kategori Daya Tarik Wisata Buatan Terbaik I diraih Kota Batu (Bukit Batu Flower Garden), Terbaik II Kab Pasuruan (Saygom Waterpark), dan Terbaik III Kab Madiun (Umbul Square).
Sedangkan penghargaan/ Anugerah Karya tulis jurnalistik untuk meningkatkan peran serta insan pers dalam memotivasi pemerintah daerah/ stake holder, mempromosikan, dan mengangkat potensi pariwisata di Jatim melalui media cetak maupun online.
Hadir malam itu ketua dan wakil komisi B dan E DPRD Prov. Jatim, Bupati/ Walikota penerima penghargaan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala Bakorwil se Jatim, para pejabat OPD provinsi jawa timur; ketua dewan kesenian jawa timur; ketua asosiasi pariwisata provinsi dan kabupaten/ kota; pengelola daya tarik wisata, jurnalis pariwisata. (rr).