MEDAN – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara Sihar Sitorus tak sungkan mengucapkan terimakasih kepada rivalnya, Musa Rajekshah, saat debat kandidat pertama Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang digelar KPU Sumut di Santika Premiere Dyandra Hotel Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Sabtu (5/5/2018) malam.
“Terimakasih Pak Musa, saya tidak menyangka jawabannya sudah ada di visi misinya pasangan Djarot-Sihar,” ucap Sihar.
Ucapan terimakasih itu dilontarkan Sihar usai Musa Rajekshah menjawab pertanyaan soal kasus korupsi massal yang melibatkan mantan Gubernur Gatot Pujonugroho dan menyeret kalangan anggota DPRD Sumut. Musa menjelaskan, langkah yang akan dilakukannya menanggulangi tidak terjadinya korupsi di Sumut ke depannya. “Sistem pemerintahan nantinya bukan lagi secara manual, sistem Informasi Teknologi (IT) terbangun dengan e-planning dan e-budgeting. Artinya, semua anggaran APBD yang sudah disepakati, disetujui DPRD Sumut, nantinya sama-sama mengawasi, dan mengawal. Masyarakat bisa melihat data yang disediakan di ruang data yang selama ini sudah ada, tapi tidak berjalan dengan baik,” jelas Musa.
Namun Sihar menegaskan, semua hal tersebut tak bisa berjalan beriringan bila tidak dilakukan dari bawah ke atas. “Tanpa ini dilakukan dari bawah sampai ke atas, dari desa, kecamatan, kab/kota dan selanjutnya provinsi, maka e-planning dan e-budgeting tidak akan bisa terjadi,” jelas Sihar.
Sebelumnya, Sihar bertanya soal korupsi tersebut. Di mana, kasus yang ditangani KPK itu menyorot perhatian publik terjadi karena adanya pinjaman pihak ketiga untuk menyuap DPRD guna memuluskan proses APBD dan Perubahannya. “Bagaimana Bapak Musa mengelola APBD Sumut agar kasus korupsi dan KKN tidak terulang kembali di masa mendatang,” tanya pendamping Djarot Saiful Hidayat itu.
Saat itu, pria murah senyum itu bertanya, bagaimana hubungan antara eksekutif dan legislatif di dalam mengambil suatu keputusan dan juga menjalankan perencanaan, pembahasan dan mengambil keputusan, terhadap proses APBD ini. (BCL Comm)