JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid mengharapkan warganet (netizen dan blogger) menyebar luaskan nilai-nilai Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia (NRI) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika di dunia maya.
“Saya meminta teman-teman warganet menjadi mitra MPR dalam menjabarkan Empat Pilar MPR. Menebar berita positif terkait MPR, soal ketatanegaraan dan pentingnya soal Pancasila,” kata Jazizul dalam Ngobrol Bareng MPR dengan Warganet di Jakarta, Rabu (27/11) malam.
Dalam acara ngobrol itu, politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini didampingi Staf Khusus Pimpinan MPR RI Muhammad Rizal dan Kepala Biro Humas Siti Fauziah.
Ngobrol Bareng Warganet ini diikuti lebih dari 130 peserta terdiri dari kalangan netizen, blogger dan alumni Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar. Ngobrol Bareng dengan warganet ini bertujuan agar kalangan milenial mengerti, menghayati dan mengamalkan Empat Pilar MPR.
“Untuk menumbuhkan rasa memiliki pada pilar-pilar kebangsaan sekaligus mempertahankan dan mengeksplore nilai-nilai positif atau budaya yang ada. Bukan malah menjadi konsumen dari ideologi, budaya, aliran atau pikiran dari luar. Kita memiliki ideologi yang orisinil yakni Pancasila,” papar dia.
Dengan Ngobrol Bareng Netizen, lanjut Jazilul, MPR ingin menjaring aktivis di dunia maya. “MPR perlu menggaet lebih luas anak-anak muda. Artinya menyebarkan Empat Pilar melalui media massa. Kita perlu Anak muda yang memahami Empat pilar,” ujar wakil rakyat Dapil X Provinsi Jawa Timur ini.
Pria kelahiran Gresik, 5 Desember 1971 tersebut mengaku surprise berada di tengah-tengah para warganet terutama netizen dari kalangan milenial. “Surprise karena Pimpinan MPR bisa mengajak warganet menyampaikan pesan positif di dunia maya. Saya merasa surprise karena negara ini harus diisi oleh anak-anak muda, pintar-pintar,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Jazilul menyampaikan, saat ini pimpinan MPR ada 10 orang. Semua kekuatan politik terwakili menjadi Pimpinan MPR. Dulu MPR sebagai lembaga tertinggi negara sekarang hanya sebagai lembaga negara. Saat ini kedudukan MPR sejajar dengan DPR, DPD, Mahkamah Agung, sama dengan presiden.
“Meski begitu, MPR tetap memiliki kewenangan tertinggi yaitu menetapkan dan mengubah UUD. MPR sudah melaksanakan amandemen atau perubahan UUD dalam empat tahap sepanjang 1999 – 2002,” jelas dia.
Ditambahkan, saat ini MPR menerima rekomendasi dari MPR 2014-2019, yaitu mengamandemen UUD terkait dengan pokok-pokok haluan negara. “Negara membutuhkan haluan negara agar perencanaan pembangunan bisa dilakukan secara terintegrasi baik di pusat sampai daerah.”
Muhammad Rizal menambahkan, saat ini MPR sedang menyiapkan pokok-pokok haluan negara. Ini perlu agar pembangunan di negeri ini tetap berjalan berkesinambungan.
Dalam menyiapkan pokok-pokok haluan negara, MPR memerlukan masukan pendapat dari semua kalangan. Termasuk juga dari warganet. “Kalau ada perubahan (amandemen UUD NRI 1945), bagaimana pendapat netizen,” jelas Staf Khusus Pimpinan MPR RI ini.
Sedangkan Siti Fauziah menambahkan, MPR tidak mau meninggalkan satu segmenpun untuk terlibat dalam mensosialisasikan Empat Pilar MPR. “Kami lakukan berbagai metode dan berbagai kalangan. Sosialisasi sudah dilakukan di kalangan pelajar SD, SMP, SMA dan juga masyarakat luas. Ini juga kalangan milenial yang tidak akan ditinggalkan.”
Dikatakan, kegiatan Ngobrol Bareng Netizen ini sudah dilakukan sejak 2015 di berbagai kota seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta, Makassar, Manado, Bandung, Jambi, dan Surabaya. Tahun lalu pihaknya mengadakan deklarasi netizen di Gedung MPR.
“Kami berharap ini nanti para netizen mendeklarasikan kembali apa yang akan disampaikan. Harapan MPR para netizen bisa menulis satu kata saja dalam satu hari karena follower banyak, meski hanya dengan satu kata tapi kalau dibaca para follower jadi banyak,” demikian Siti Fauziah. (akhir)