JAKARTA, Beritalima.com– Parlemen Indonesia (DPR RI-red) konsisten memperjuangkan nasib muslim Rohingya di Myanmar Barat dalam Forum General Assembly Of The Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
“Hal tersebut juga dilakukan delegasi Parlemen Indonesia yang tengah mengikuti AIPA XXXIX yang digelar di Singapura, 3-7 September 2018,” kata Ketua Fraksi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini yang ikut Delegasi DPR RI ke AIPA kali ini dalam keterangannya kepada Beritalima.com melalui WhatsApp (WA), Selasa (4/9).
Dalam General Assembly Of The Asean Inter-Parliamentary Assembly kali ini, delegasi Indonesia dipimpin langsung Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Bamsoet didampingi Wakil Ketua Fadli Zon dan Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf. Anggota delegasi DPR RI adalah Juliari Batubara, Endang Srikarti Handayani, Jon Erizal, Abdul Kadir Karding, Jazuli Juwaini, Kartika Yudhisti, Amelia Anggraini, Sudiro Asno dan Mukhamad Misbakhun.
Pada kesempatan penting ini, kata Jazuli, delegasi Indonesia tetap pada komitmen dan konsisten untuk memperjuangkan nasib muslim Rohingya yang dilanda krisis kemanusiaan akibat pembantaian etnis yang dilakukan penguasa Myanmar.
“Tidak mudah memasukkan agenda kemanusiaan untuk memperjuangkan nasib etnis Rohingya dalam sidang ini karena penolakan sejumlah negara. Namun, alhamdulillah dengan kegigihan delegasi Indonesia memperjuangkan akhirnya diagendakan,” terang anggota Komisi I DPR RI itu.
Terlebih lagi, lanjut wakil rakyat dari Dapil Provinsi Banten III tersebut, hasil investigasi Tim Independen PBB baru-baru ini juga menegaskan bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan serta pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) serius di Rohingya.
“Untuk itu, Parlemen ASEA (AIPA) tidak boleh tinggal diam atas isu tersebut, sebaliknya harus pro aktif untuk menghentikan tragedi kemanusiaan atas etnis Rohingya dengan upaya regional yang terukur dan determinatif,” kata laki-laki kelahiran Bekasi, 2 Maret 1965 tersebut.
Jazuli menekankan, krisis kemanusiaan Rohingya telah menjadi perhatian dunia dan tidak hanya masalah regional kawasan ASEAN semata. Krisis ini jelas merupakan ancaman bagi kemanusiaan, perdamaian dan keamanan dunia.
“Kami berharap AIPA bisa menjadi bagian solusi untuk memastikan tragedi kemanusiaan ini berakhir dan warga Rohingya dalam kembali dan hidup berdampingan secara damai di tanah air mereka Myanmar,” ungkap Jazuli.
Untuk itu, Delegasi DPR RI akan berusaha maksimal untuk mendesak Sidang Umum AIPA kali ini menghasilkan keputusan dan rekomendasi yang kongkrit bagi penyelesaian krisis Rohingya. (akhir)