JAKARTA, Beritalima.com– Reuni 212 yang bakal digelar di Silang Monas, Jakarta, Minggu (2/12) merupakan acara positif karena menjadi ajang untuk mengokohkan keindonesian bangsa Indonesia.
Penilaian tersebut dilontarkan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini. Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/11), wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten tersebut mengatakan, dirinya melihat acara itu sangat positif guna mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Saya tidak melihat acara tersebut sesuatu yang negatif. Malahan saya melihatnya sebagai sesuatu kegiatan positif dalam usaha memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta rasa keindonesiaan,” kata anggota Komisi I DPR RI ini.
Menurut laki-laki kelahiran Bekasi, 2 Maret 1965 tersebut, Spirit 212 positif sejak awal karena ia lahir sebagai reaksi atas tindakan yang menodai keindonesiaan yaitu penistaan agama.
Jazuli yang juga seorang ustadz tersebut mengatakan, karena semangat itu sejatinya peserta aksi-aksi yang lalu bukan saja umat Islam tapi juga non-muslim. “Bukan hanya orang Jakarta tapi datang dari berbagai suku dan daerah di tanah air,” kata dia.
Hal tersebut, lanjut Jazuli, menjadi bukti kebhinnekaan dari aksi-aksi yang berlangsung selama ini sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari ghirah umat ini.
“Justru gerakan 212 bisa menghasilkan senyawa dan energi positif bagi bangsa karena nuansa ukhuwah atau persaudaraan yang sangat kental terasa pada gerakan ini. Bukan hanya ukhuwah sesama umat Islam tapi juga sesama warga bangsa.”
Politisi senior partai berlambang bulan sabit dan setangkai padi tersebut mengatakan, negara sudah semestinya mengapresiasi dan memberi ruang bagi tumbuhnya kesadaran ukhuwah tersebut.
Hal itu menurut Jazuli karena semangatnya untuk menjaga bangsa serta menjaga keindonesiaan yang dicintai bersama agar sejalan dengan nilai-nilai dasar negara Pancasila dan konstitusi UUD 1945.
“Saya berharap agar tidak ada yang meragukan kedewasaan umat dan rakyat dalam menggelar aksi seperti reuni 212. Karena itu tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebih yang justru kontraproduktif di tengah suasana yang kondusif.”
Menurut Jazuli, rakyat sudah dewasa dalam berdemokrasi, terbukti aksi-aksi umat sejak era 411, 212 dan setelahnya yang melibatkan jutaan orang semua berlangsung aman, tertib dan terkendali.
Bahkan menurut Jazuli, kebersihan pun terjaga karena tidak ada taman yang terinjak-injak namun sebaliknya kita mendapati atmosfir kesejukan dalam aksi-aksi tersebut.
Namun dia tetap berharap kepada seluruh peserta yang akan ikut Reuni 212 harus tetap menjaga ketertiban dan mewaspadai setiap gangguan termasuk provokator yang mungkin saja membuat kegaduhan. (akhir)