Jejak 80 Tahun KAI, Dengan Semangat Melayani Menuju Transformasi Digital

  • Whatsapp
Jejak 80 Tahun KAI, dengan semangat melayani menuju transformasi digital (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com| – Tak terasa, jejak para pejuang kibarkan bendera merah putih pada 28 September 1945 di Kantor Pusat Kereta Api di Bandung menjadi tonggak sejarah penting berdirinya Kereta Api Indonesia atau KAI yang kini memasuki usia 80 tahun.

Sejarah kehadiran rel KA di Indonesia sudah ada sejak 17 Juni 1864 di Semarang. Dalam perjalanannya, seiring pekik Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, maka pada 28 September 1945, para pejuang KA mengambil alih Kantor Pusat Kereta Api di Bandung.

Peristiwa bersejarah itu menandai lahirnya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) sekaligus ditetapkannya Hari Kereta Api Nasional. Dari rel pertama yang dibangun di masa kolonial, kereta api kini menjelma menjadi urat nadi transportasi bangsa yang menyatukan negeri. “Dari semangat perjuangan itulah KAI menapaki jalan transformasi menuju layanan yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan,” kata Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.

Delapan dekade kemudian, KAI bertransformasi menjadi perusahaan transportasi modern dengan layanan yang semakin digital, efisien, dan inklusif. Pemesanan tiket kini didominasi kanal digital melalui aplikasi Access by KAI, dengan 17,2 juta transaksi sepanjang Januari–Agustus 2025, atau 71,73% dari total penjualan tiket. Ekosistem layanan digital juga diperkuat dengan fitur carbon footprint, integrasi moda seperti KA Bandara, Commuter Line, KA Lokal, LRT, hingga kereta cepat Whoosh, serta penggunaan face recognition boarding gate di 22 stasiun besar.

Transformasi ini berjalan seiring dengan capaian kinerja yang solid. Sepanjang Januari–Agustus 2025, KAI Group melayani 328,05 juta pelanggan, tumbuh 8,51% dibanding periode sama 2024. Sementara di sektor logistik, angkutan barang mencapai 45,26 juta ton, naik dari 45,07 juta ton pada periode sama tahun lalu.

Angkutan batu bara masih menjadi andalan dengan volume 37,47 juta ton atau 82,8% dari total muatan, sebagai penopang utama energi nasional. Efisiensi juga terus ditingkatkan: di Jawa, satu rangkaian KA barang mampu menarik hingga 30 gerbong berkapasitas 42 ton, sedangkan di Sumatera Selatan dapat mencapai 61 gerbong dalam sekali jalan.

Keandalan layanan menjadi fondasi utama. Rata-rata ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) KA penumpang Januari–Agustus 2025 tercatat 99,50% untuk keberangkatan dan 96,32%  kedatangan, menjadikan KA sebagai moda transportasi publik yang bisa diandalkan masyarakat.

“Dengan mengusung tema Semangat Melayani, HUT ke-80 KAI pada 28 September 2025 menjadi momentum untuk meneguhkan warisan sejarah sekaligus menyalakan optimisme baru. Inovasi digital, layanan ramah pelanggan, hingga penguatan logistik adalah komitmen KAI membawa bangsa ini melaju semakin jauh,” terang Anne.

Jurnalis: abri/rendy

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait