Sebaliknya, arus balik menyebabkan antrian penumpang di Pelabuhan Ketapang. Umumnya antrian ini timbul jelang libur lebaran habis. Polisi selaku petugas pengamanan kelancaran transportasi menghendaki agar arus mudik Lebaran Idul Fitri 1437 H bisa berjalan lancar dan tidak jatuh korban jiwa. Makanya, Jumat (17/6/2016) sore-malam, Polres Banyuwangi melakukan cek kesiapan transportasi darat maupun laut di Ketapang dan Gilimanuk. Kegiatan ini bekerja sama dengan jajaran Kepolisian Resort Jembrana, Bali.
Saat rombongan pejabat utama Polres Banyuwangi yang dipimpim Wakapolres Kompol Muhammad Yusuf Usman melintasi Selat Bali, pemandangan kepadatan arus penyeberangan di Pelabuhan Ketapang sangat terlihat. Rombongan sidak yang diikuti 20 awak media cetak, radio, online maupun televisi ini sempat terjebak antrian lebih dari setengah jam. Mobil patwal dan Bus Polisi bahkan harus berpindah dermaga untuk lekas mengapung di Selat Bali.
Wakapolres yang didampingi Kabag Ops Kompol Sujarwo, Kabagsumda Kompol Mustakim, Kabagren Kompol Bagio, Kasat Lantas AKP Samirin, Kasat Polair AKP Subandi sampai Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi AKP Hadi Siswoyo memantau tumpukan kendaraan di kantong parkir Pelabuhan Ketapang. Wakapolres berharap, pihak ASDP yang dibantu pengamanan Polres Banyuwangi bisa mengantasipasi kemacetan kendaraan akibat penumpukan penumpang yang hendak balik ke Bali.
“Lebaran Idul Fitri tahun ini bersamaan dengan gelombang tinggi. Semoga kondisi pelayaran tetap aman tidak sampai terjadi laka laut. Karena itu imbau agar operator kapal mengoperasikan armadanya secara layak dan memenuhi aturan Undang-Undang Pelayaran. Dua diantaranya jangan mengabaikan klasing atau mengikat roda kendaraan saat kapal berlayar dan menertibkan manifes penumpang,” pintanya.
Imbauan itu merujuk kasus yang menimpa KMP Rafelia 2 yang karam di Selat Bali pada Maret 2016 lalu. Kondisi perairan Selat Bali yang secara jarak terbilang pendek tapi gerakan arus dan gelombangnya sangat berbeda dengan selat-selat lain di Indonesia.
“Situasi itu kita rasakan saat kita menumpang KMP Sumber Berkat 1 untuk menuju Pelabuhan Gilimanuk. Gerakan gelombang begitu terlihat saat Kapal Polisi X-1033 milik Satpolair Polres Banyuwangi melakukan pengawalan. Kapal yang terbuat dari bahan fiber tersebut sempat tertahan gelombang besar,” jelasnya.
Penumpukan kendaraan juga terjadi di Pelabuhan Gilimanuk. Antrean kendaraan dari Bali menuju Jawa selalu padat pada sore hingga malam. Padahal mudik lebaran masih jauh. Tapi itu menjadi domain Polres Jembrana, Bali untuk mengatasinya. Polres Banyuwangi merupakan mitra Polres Jembrana sebagai kepolisian wilayah perbatasan propinsi.
Sebelum rombongan cek kesiapan transportasi berangkat, Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto, sempat menjelaskan bahwa pengamanan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1437 H bakal melibatkan 600 personil kepolisian. Jumlah itu tidak termasuk anggota yang bertugas di polsek.
“Khusus 600 personil itu merupakan anggota cadangan serta bantuan dari Brimob Bondowoso serta Polda Jatim. Mereka akan diterjunkan untuk membantu pengamanan lebaran di Banyuwangi,” kupasnya kepada awak media.
Fokus tugasnya ada di Pelabuhan Ketapang serta pengamanan obyek vital maupun lokasi wisata. Disamping itu para penembak jitu juga ditempatkan di jalur rawan seperti kawasan Gumitir. Ini semua untuk memberi rasa aman dan nyaman para pemudik saat merayakan lebaran.(Abi)