BANYUWANGI beritalima.com – Aparat gabungan Satuan Sabhara, Intelkam dan Lalulintas menggelar latihan pengamanan unjukrasa di depan Markas Kepolisian Resor Banyuwangi. Latihan ini dalam rangka melatih deskresi anggota Polri dalam menyikapi peristiwa yang dihadapi.
Meski bersifat latihan, pengamanan yang dilakukan aparat gabungan seolah melakukan tugas sungguhan. Pintu gerbang utama mapolres ditutup rapat. Petugas dari Dalmas Satsabhara berjaga di depan pintu gerbang menggunakan rompi, tampeng dan bersenjata tongkat. Kabagops AKP Samsudin memimpin jalannya latihan.
Dalam sandiwara pengamanan itu sejumlah anggota Satintelkam memperagakan penyerangan demonstran yang menyasar anggota Dalmas. Serangan itu berbentuk terjangan, lemparan menggunakan air mineral serta dorongan untuk menembus barikade yang diperagakan Satsabhara.
Adegan itu juga digambarkan bagaimana tehnik mengamankan pendemo yang anarkis. Menurut Kasat Sabhara Polres Banyuwangi AKP Basori Alwi, demonstran yang diciduk kemudian dibawa ke mapolres untuk dimintai keterangan. Sementara petugas Dalmas terus berjaga di lokasi unjukrasa agar massa tidak tambah anarkis.
“Latihannya seru dan mirip pengamanan aslinya. Memang itu yang kita butuhkan agar kemampuan anggota di lapangan dalam melakukan deskresi tidak gagap dan gugup,” ungkapnya.
Ketika personil Intelkam dan Dalmas sibuk melakukan pengamanan demo, petugas lalulintas juga waspada di jalan. Secara tegas Korps Sabuk Putih menindak pendemo yang tidak tertib berkendara. Termasuk sebuah damtruk milik pendemo yang dipergunakan sebagai sarana demonstrasi digiring aparat keluar dari lokasi unjukrasa. Sopir kendaraan angkutan pasir dan batu itu bahkan diminta keluar dari ruang kemudi.
“Kita sengaja melibatkan damtruk dalam latihan deskresi pengamanan unras. Kebetulan Kamis (18/5/2017), akan berlangsung demonstrasi penambang pasir di depan Pemda Banyuwangi. Kabarnya demo akan melibatkan banyak massa dan damtruk,” tukasnya.
Usai latihan, anggota gabungan langsung bergeser menuju depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria untuk mempraktekkan tehnik pengamanan yang baru saja dipelajari. Di depan kantor Pemda Banyuwangi, para personil polisi ini bakal melakukan pengamanan unjukrasa warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran yang mempersoalkan status tanah yang mereka tinggali.
Praktek pengamanan demo sempat molor sampai 2,5 jam. Massa pendemo yang tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB, tidak langsung beraksi. Warga Pancer hanya duduk menunggu di sekitaran TMP dan trotoar pemda begitu mendengar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak berada di kantor. Informasinya unjukrasa akan digelar sekitar pukul 14.00 jika Bupati sudah tiba. (Abi)