MADIUN, beritalima.com- Menjelang Hari AIDS se-Dunia yang diperingati setiap 1 Desember, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bekerjasama dengan Dinas Sosial menggelar rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) program penanggulangan HIV/AIDS, Selasa 23 November 2021.
Monev yang dibuka Ketua KPAD Kabupaten Madiun, H. Hari Wuryanto, yang juga wakil bupati, sekaligus menyerahkan 70 paket sembako untuk kelompok beresiko (ODHA dan WPS).
Dalam kesempatan ini, Hari Wuryanto mengaku bersyukur karena dari lintas instasi terkait bisa bersinergi untuk menanggulangi penyebaran penyakit mematikan ini. Pasalnya, masalah HIV/AIDS perlu mendapat perhatian karena belum semua masyarakat paham akan bahaya penyakit mematikan itu.
“Sosialisasi dan penyuluhan bahaya HIV/AIDS sangat penting. Karena kalau diserahkan ke saya sendiri maupun dinas terkait, tentu tidak bisa. Namun kita semua termasuk undangan harus gotong-royong memerangi penyakit ini,” ajak Hari Wuryanto.
Ia berharap, dengan bantuan ini dapat membantu ODHA (orang dengan HIV/AIDS), meminta ODHA tetap semangat dan harus yakin semua penyakit akan ditemukan obatnya.
“Melalui sosialiasasi ini, agar benar-benar dapat menekan penyebaran penyakit mematikan ini. Karena kalau tidak ditangani, akan mengancam perkembangan generasi penerus,” pesannya.
Untuk itu, ia minta kepada kelompok beresiko agar ada keterbukaan dan taat larangan, seperti tidak memakai jarum suntik bergantian, setia pada pasangan dan harus taat minum obatnya.
“Saya prihatin karena di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun, bahkan 5 diantaranya, jumlah penderita HIV/AIDS lumayan tinggi. Untuk itu, sekali lagi saya mengajak semua pihak lebih berhati-hati,” tandasnya. (Dibyo).
H. Hari Wuryanto (kiri).