SURABAYA, beritalima.com | Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa stok daging sapi menjelang Hari Raya Idul Fitri pada posisi aman. Dirinya berharap, masyarakat Jatim tidak perlu khawatir akan kebutuhan daging menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Demikian disampaikan Gubernur Jatim saat melakukan sidak di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pegirian, Surabaya, Jumat (31/5) dini hari.
Dalam sidak tersebut Gubernur Jatim didampingi Sekdaprov Jatim, Kadisperindag Jatim, Kadis Peternakan Jatim, dan Kadis Kelautan dan Perikanan Jatim.
Dirinya menjelaskan, permintaan daging sapi menjelang Hari Raya Idul Fitri semakin meningkat. Sebagai contoh, RPH Pegirian Surabaya setiap harinya memotong 150 sapi per hari. Jumlah tersebut meningkat pada bulan Ramadhan yang mencapai 200 ekor sapi per hari.
“Pada H-3 Hari Raya Idul Fitri, RPH Pegirian siap meningkatkan jumlah sapi yang dipotong mencapai 250 ekor. Hal tersebut bertujuan agar memberikan rasa aman bagi masyarakat akan kebutuhan daging sapi,” ungkapnya.
Khofifah menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan daging sapi, karena stok sapi dinilai mencukupi. Selain itu, masyarakat dipastikan akan memperoleh daging yang siap dikonsumsi dengan kualitas yang baik.
“Sapi yang akan disembelih terlebih dahulu akan ditransitkan terlebih dahulu dalam waktu tertentu. Tujuannya agar sapi tersebut saat disembelih bisa pada kondisi yang bagus, sehingga dagingnya juga berkualitas,” ujarnya.
Bagi umat muslim, lanjutnya, semua sapi yang disembelih sudah sesuai dengan kualifikasi yakni dengan melibatkan juru penyembelih halal. Sehingga, daging yang disembelih bisa dipastikan kehalalannya untuk dikonsumsi umat muslim.
Selain itu, RPH juga menyediakan dokter hewan, untuk mengecek kondisi sapi siap potong atau tidak. Ada kualifikasi sapi yang tidak boleh dipotong, yaitu sapi betina yang masih produktif.
“Tadi bisa dilihat, ada sapi yang tidak lolos kualifikasi karena sedang hamil. Pada posisi seperti ini syarat utama harus dipenuhi,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga memastikan harga daging di beberapa pasar yang menjadi titik pantau BPS pada posisi normal. Sebagai contoh di Pasar Pucang, harga daging super pada posisi Rp. 120 ribu per kg, kualitas dibawahnya pada harga Rp. 105 ribu dan Rp. 85 ribu per kg.
“Harga tersebut masih termasuk standar harga normal,” tambahnya.(rr)