SITUBONDO, beritalima.com – Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Saifullah Yusuf berkunjung ke Situbondo guna melakukan kegiatan Rutin silaturahim ke Pondok Pesantren (PonPes) Wali Songo Mimbaan Situbondo, sekitar Pukul 08.15 WIB pesawat helicopter tiba di Stadion Abdurrahman Saleh.
Jumat Setibanya di Situbondo, Gubernur bersama Wakil Gubernur di kawal langsung menuju PonPes Wali Songo guna bertemu langsung dengan pengasuh PomPes Wali Songo KH. R. Muhammad Kholil As’ad. Jumat(21/10).
Bupati Situbondo H.Dadang Wugiarto yang menyambut Gubernur dan Wagub serta rombongan mengatakan selain kunjungan rutin acara tersebut juga di selingi dengan diskusi antara pemerintahan provinsi terkait wacana penutupan 3 Pabrik Gula, daerah bersama-sama Propinsi berupaya meyakinkan kementrian BUMN adanya penutupan pabrik gula yang di situbondo, bukanlah solusi yang tepat.
“Situbondo secara georafis sangat cocok untuk kebutuhan gula nasional untuk itu keberlangsungan ke 3 pabrik gula tersebut sangat di butuhkan masyarakat Situbondo, Kembali masalah kegiatan santri nanti malam rencananya seluruh santri di situbondo akan membacakan Sholawat Nariyah sebanyak 1miliar,” Ujar Bupati singkat.
Menurut Pakde Karwo, kunjungannya kali ini merupakan silaturrahim rutinnya kepada para Ulama di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Situbondo, karena indonesia khususnya di Jatim memiliki Basisme Spritual yang merupakan modal kekayaan yang luar biasa untuk sebuah negara.
“Santri harus jadi bagian dari kemerdekaan indonesia, karena santri ikut memperjuangkan kemerdekaan, maka santrinya harus berkwalitas nasional tidak hanya sekedar mengaji tapi harus di selingi pelatihan keterampilan menyongsong hari depan demi kehidupan bangsa, situbondo sendiri daerahnya santri,” Ucap Gubernur.
Sementara disinggung terkait penutupan pabrik gula, disela-sela kunjungannya Gubernur mengatakan apapun alasannya Gubernur tidak setuju, karena tidak mudah bagi petani beralih ketanaman lain dan pastinya akan menambah banyaknya pengangguran.
“Kami akan mengirum surat ke Menteri Budmen perekonomian dan Menteri BUMN perihal penolakan wacana penutupan, ditanggapi atau tidak intinya kami tidak setuju,” Pungkas Gubernur.
Peringatan Hari santri di Situbondo merupakan kegiatan rutin dan ini adalah peringatan ke tiga dilakukan setiap tahun sekaligus untuk memperingati perjuangan KH Hasyim Asy’ari pendiri pesantren Tebuireng dan Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia sekaligus seorang Pahlawan Nasional atas keterlibatannya dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda.
(**/JOE)