MADIUN, beritalima.com- Pemkab Madiun, Jawa Timur, menggelar rakor dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), diantaranya Bank Indonersia (BI), BPS, dan Bulog, Jumat 30 April 2021.
Rakor ini membahas stabilisasi harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Analis Data Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah BI, Catherin Yensiska, menjelaskan, berdasarkan data stastik di kantor BI, maka harga kebutuhan pokok di Kabupaten Madiun relatif stabil.
“Di tengah pandemi seperti ini, yang menjadi tantangan TPID adalah bagaimana bisa memberi penguatan daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi nasional,” ucap Chaterin.
Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Bulog Madiun, Yudha Aji Pribawa, mengatakan, khusus stok beras di gudang Kancab Bulog Madiun hingga April sebanyak 16.000 ton.
“Dengan jumlah tersebut, bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri hingga akhir tahun,” terang Yudha.
Selain itu, lanjutnya, pada kwartal I (Januari-April), pihaknya telah menyerap/pengadaan setara beras dari petani sebanyak 8.000 ton. Stok tersebut memungkinkan bertambah seiring panen kedua sepanjang harga dan kualitas beras memenuhi kualitas.
Dari hasil rakor tersebut, Sekda Kabupaten Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto, menyimpulkan, khusus ketersediaan pangan di Kabupaten Madiun menjelang hari raya Idul fitri dalam kategori aman.
“Saya juga mendukung layanan data komoditas berbasis digital dalam rangka memudahkan pemantauan stok maupun harga komoditas pangan,” tutur Ir. Tontro. (Dibyo).