SURABAYA, beritalima.com | Menjelang libur Long Weekend akhir Oktober ini pemesanan tiket KA jarak Menengah/Jauh di wilayah Daop 8 terus meningkat tajam. Untuk kelancaran para penumpang yang ingin rapid test di stasiun diimbau melakukannya sehari sebelum keberangkatan (H-1).
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto, tidak menyarankan bagi calon penumpang datang 3 jam sebelum keberangkatan untuk melakukan rapid test di stasiun. Karena, hal tersebut bisa menggangu kelancaran perjalanan penumpang, bahkan beresiko tertinggal kereta api karena antrian rapid test cukup padat.
Di area Daop 8 Surabaya, layanan rapid test dengan tarif Rp 85.000,- terdapat di 5 stasiun besar, yaitu Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang. Jam layanan rapid test rata-rata pukul 07:00 – 19:00.
Pelanggan yang berhak melakukan rapid test di stasiun ini diharuskan memiliki kode booking tiket KA jarak Menengah/Jauh. Dimana sebelumnya, calon penumpang tersebut mengambil nomor antrian di Costomer Service Stasiun.
Penyediaan layanan rapid test di stasiun merupakan bentuk peningkatan pelayanan KAI dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada transportasi kereta api.
“Sesuai protokol kesehatan, bagi calon penumpang yang kedapatan reaktif saat rapid test tidak diperkenankan melakukan perjalanan KA, dan bea tiket akan dikembalikan 100% di luar bea pesan, serta kami sarankan melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut,” ujar Suprapto, Selasa (27/10/2020) pagi.
Guna mengantisipasi lonjakan penumpang, masyarakat diminta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Lonjakan jumlah penumpang diperkirakan akan terjadi pada 28 Oktober 2020, dengan dominasi tujuan KA ke arah Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Banyuwangi. Dan untuk arus balik penumpang diprediksi akan terjadi pada 1 November 2020. (Ganefo)