SAMPANG, BeritaLima.com – Jelang musim tanam, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang Madura siapkan beberapa langkah untuk memaksimalkan kebutuhan petani, mulai dari benih, obat tanaman hingga pupuk.
“Kami siapkan mulai dari sarana dan prasarana diantaranya pupuk, kemudian benih juga sudah siap, mulai dari bantuan kementrian dan benih dari penangkat kita persiapkan,” ucap Kepala Dispertan-KP saat ditemui disela-sela acara gerakan pangan murah, Senin (16/10/2023).
Disinggung mengenai ketersediaan pupuk, Suyono mengungkapkan jika ketersediaan pupuk untuk musim tanam yang akan datang melimpah dan cukup untuk satu tahun, hal itu dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang terpotong jatahnya.
“Stok pupuk kita cukup untuk satu tahun, karena saat ini alokasi untuk Kabupaten Sampang sebanyak 31 ribu ton, itu untuk jenis urea dan sampai dengan hari ini masih tersisa 60 persen, sehingga jumlah tersebut sangat mencukupi dengan perbandingan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Namun pihaknya juga mewanti-wanti agar semua pihak bekerjasama untuk mengawasi proses pendistribusiannya khususnya kelompok tani (Poktan), sebab jika terjadi kebocoran bukan hal mustahil akan terjadi kelangkaan dan pada akhirnya akan merugikan para petani.
“kami butuh kerjasama semua pihak agar pupuk itu benar-benar sampai kepada petani, semuanya boleh mengawal dan menyampaikan jika terjadi pelanggaran agar bisa ditangani sejak awal, dan pupuk itu benar-benar sampai kepada petani,” pintanya.
Disamping itu, petani juga tidak perlu resah dengan harga karena pada intinya pupuk akan tersedia hingga akhir tahun, dan kami pastikan sesuai dengan Harga Ecer Tertinggi (HET), terkecuali jika petani menerima barang di rumah.
“Harga akan tetap stabil sesuai HET terkecuali jika petani minta diantar kerumahnya, itu lain lagi, karena harga itu di kios, bukan sampai rumah, jadi bayar sendiri bawa sendiri,” jelasnya.
Sedangkan untuk Distributor kita tekankan untuk mengawal, mengamankan stok yang ada, sehingga nantinya semua kegiatan pengadaan dan penyaluran itu di koordinasikan, jadi teman-teman di lapangan juga bisa memantau dan memonitor sampai mana yang di drop, sehingga akan ketahuan sampai kemana dan dimana barang yang dikirim.
“Teman-teman petugas dari pertanian ini mempunyai tanggungjawab untuk memastikan bahwa pupuk itu benar-benar sampai ke petani, termasuk juga distributor dan kios, contoh kecilnya umpama hari ini ada sekian ton ke kelompok A, nanti mereka secara sampling atau langsung akan memastikan kalau itu sampai ke titik A, dan petugas kita akan memonitor ke lokasi sehingga dapat dipastikan jika kiriman tersebut sampai, jadi akan ada persamaan data.
Tiap bulan ada alokasi, dan jika bulan ini kurang, nanti akan diambilkan dari alokasi bulan berikutnya, intinya prinsip tetap satu tahun, dan kami tidak bisa mematok jatah kios, karena jika cukup syukur dan jika terjadi kekurangan kita ambilkan di bulan berikutnya. (FA)