TULUNGAGUNG, beritalima.com- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung, menggelar Sosialisasi Pembinaan Kewaspadaan dan Deteksi Dini Tangkal Radikalisme Menjelang Pemilu Tahun 2024.
Kegiatan sosialisasi bertempat, di salah satu Ball Room Hotel di wilayah Tulungagung. Senin, (21/8/2023).
Hadir dalam acara, Narasumber Bakesbangpol Jatim, Akademisi Perwakilan OPD, Unsur Kecamatan Kasi Trantib se- Kabupaten Tulungagung, Anggota Koramil dan Polsek Jajaran, Perwakilan Dosen, Guru Pengajar, Anggota Forum Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (Kominda), Sekretaris, Kabid, Kasubag, Pejabat Fungsional Bakesbangpol, serta Tokoh masyarakat.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Tulungagung, Drs. Bambang Triono, M.M., melalui Kabid Kewaspadaan Nasional & Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Tulungagung, Saiful Azis, S.Pd, M.M, mengatakan, kegiatan sosialisasi dimaksud, untuk meningkatkan koordinasi, sinergitas, dan kerjasama dalam menangkal paham radikalisme, ekstrimisme, berbasis kekerasan yang mengarah kepada aksi terorisme, serta memetakan potensi konflik sosial dan kerawanan sosial dan politik menjelang pemilu serentak tahun 2024.
Adapun tujuannya, melakukan identifikasi serta deteksi dini dan cegah dini, potensi ancaman Radikalisme, Ekstrimisme, dan terorisme, serta meningkatkan pemahaman akan tindak lanjut Perpres 7 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme tahun 2020-2024.
Memetakan potensi konflik, kerawanan sosial dan kerawanan politik serta strategi menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan kondusif di wilayah kabupaten Tulungagung.
“Kegiatan sosialisasi ini kami anggap penting, karena memiliki nilai yang strategis dan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menyamakan visi, misi, persepsi, dan optimalisasi,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Aziz, memetakan potensi konflik dan kerawanan sosial politik menjelang Pemilu serentak di tahun 2024 yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat, guna mewujudkan stabilitas keamanan, ketentraman, ketertiban, kondusifitas di wilayah kabupaten Tulungagung.
Pihaknya menghimbau, masyarakat Kabupaten Tulungagung khususnya, untuk waspada dan peka terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.
Mengingat, beberapa waktu lalu Densus 88 anti teror telah menangkap terduga teroris yakni Endry Sunaryo, alias Lutfi, pengikut aliran Islam garis keras (Aqap) di Dsn. Baron RT 01 RW 05, Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Barang bukti yang diamankan oleh petugas berupa Handphone, HP Wiko, Pasport, Sajam, buku-buku yang berkonten radikal, dan bukti pendukung lainnya bahwa, mereka pernah mengikuti pelatihan kejuruan lanjutan Aqap sebagai ahli mekanik persenjataan bersama dengan rekannya M.Arif Arifianto.
“Baru-baru ini kita juga telah mendengar bahwa, Densus 88 anti teror juga menciduk Pegawai BUMN/PT KAI di Bekasi Utara atas kepemilikan senjata api pabrikan. Ia terlibat mendukung gerakan ISIS dan aktif menyebarkan propaganda di Medsos dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad,” lanjut Aziz.
Diterangkan, hal ini yang menjadikan kekhawatiran Kita bersama, mulai dari unsur pemerintah, ASN/TNI/,Polri, tidak menutup kemungkinan juga berpotensi terpapar gerakan – gerakan radikalisme yang ada di Indonesia.
“Informasi terakhir dari jubir Densus 88 Anti Teror, Kombes Aswin Siregar, saat ini ditemukan sebanyak 780 buah kotak sumbangan yang sengaja disembunyikan oleh anggota Jamaah Islamiyah pasca tertangkapnya salah satu ketua BM Aba Fatria Sanjaya di jakarta,” terangnya.
Ditambahkannya, pengumpulan dana digunakan untuk mendanai aksi terorisme yakni, meningkatan kemampuan pasukan tempur, dan kemampuan militer.
“Kita semua harus berhati-hati dan mewaspadai, ada penggalangan dana berkedok kemanusiaan yang merupakan afiliasi dari kelompok Terorisme. Ternyata, niat baik belum tentu juga tersalurkan dengan hal-hal yang baik pula,” tambah Aziz.
Menurutnya, diperlukan respons yang cepat, cerdas, tepat, dan profesional, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta diperlukan adanya mental dan karakter yang tangguh, yang tanggap, cepat, dan cerdas.
“Oleh karena itu, mari saling berkomunikasi, tukar – menukar informasi dan pengalaman maupun wawasan, dengan demikian akan tercapai keterpaduan sinergitas tugas di lapangan antar para pemangku kepentingan untuk saling bekerjasama, bahu membahu dalam rangka membangun stabilitas wilayah
Kabupaten Tulungagung,” pungkasnya. (Dst).