Jelang Purna Tugas, Kasat Reskrim Polres Sampang Sisakan Banyak PR Kasus

  • Whatsapp

SAMPANG, Beritalima.com | Menjelang masa purna tugas, kinerja Kasat Reskrim Polres Sampang menjadi sorotan publik. Sejumlah kasus hukum, baik perdata maupun pidana, disebut masih menggantung tanpa kejelasan penyelesaian.

Ketua Madura Development Watch (MDW), Siti Farida, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan sejumlah kasus, terutama dugaan pencabulan. Menurutnya, banyak kasus yang baru ditindaklanjuti setelah bertahun-tahun, bahkan sebagian pelaku sempat bebas berkeliaran di kampungnya.

“Saat pelaku masih berkeliaran di kampungnya, polisi sibuk dengan pengumpulan barang bukti. Padahal korbannya sudah ada. Baru setelah kami desak dan turun jalan, baru ada tindakan, tapi pelaku sudah raib,” ungkapnya.

Farida menilai masyarakat kini dapat menilai sendiri kinerja jajaran Polres Sampang. Ia menyinggung kasus pelecehan seksual terhadap siswa magang di Bank Jatim dan terharu pembacokan disertai penembakan di SPBU Camplong yang hingga kini masih belum tuntas meski bukti dan saksi telah mengarah pada pelaku utama.

“Hampir semua orang tahu siapa pelaku pembacokan, tapi lagi-lagi diulur-ulur. Lihat saja nanti hasilnya, dari tiga pelaku berapa yang benar-benar ditangkap, dan apakah penggunaan senjata api ilegal itu akan diusut atau tidak,” ujarnya dengan nada pesimis.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Sampang dari Fraksi PKS, Mahfud, juga menyoroti lemahnya penegakan hukum di wilayah tersebut. Ia menilai masih banyak kasus yang tidak jelas penyelesaiannya, bahkan terkesan dibiarkan tanpa tindak lanjut.

“Banyak kasus yang raib kelanjutannya. Kalau lamban seperti ini, kami khawatir rasa aman dan kepercayaan terhadap hukum akan pudar di tengah masyarakat,” sesalnya.

Mahfud menegaskan agar aparat kepolisian tidak bermain-main dalam menangani perkara dan lebih mengutamakan penegakan hukum daripada penyelesaian melalui Restorative Justice (RJ).

“Jadi polisi jangan makan gaji buta, utamakan penegakan hukum daripada penyelesaian RJ,” tegasnya.

Kasus pembacokan disertai penembakan di SPBU Camplong menjadi salah satu contoh yang disorot masyarakat. Hingga kini, kasus tersebut masih menggantung, padahal bukti kuat sudah mengarah kepada pelaku utama, termasuk barang bukti dan keterangan saksi yang telah dikumpulkan. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait