JAKARTA, Beritalima.com– Menjelang umat Islam Indonesia menghadapi Ramadhan 1422 Hijriah yang dimulai 13 April mendatang, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia membagikan 200 Al-Qur’an Braile untuk para penyandang disabilititas tuna netra di wilayah Jakarta.
Ini hasil kolaborasi bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora dengan Rumah Aspirasi Tuna Netra Indonesia di bawah pimpinan Walikota Jakarta Timur dan Yayasan Syech Ali Jaber. “Guna meningkatkan kebutuhan rohani saudara kita penyandang disabilitas, Yanmas Gelora memberikan Al-Qur’an Braile secara simbolis,” kata Ketua bidang Yanmas DPN Gelora Indonesia, Styandari Hakim di Jakarta, Senin (29/3/2021).
Menurut dia, Al-Qur-an Braile itu telah dibagikan ke penyandang tuna netra sejak Jumat (26/3). “Nantinya Alquran itu disebar ke beberapa rumah tuna netra di Jakarta, Pemberian ini diharapkan dapat mewakili kegiatan sosial keagamaan bagi penyandang disabilitas semakin maksimal,” kata dia.
Pembagian Al-Qur’an ini bentuk kepedulian Gelora, Rumah Aspirasi Tuna Netra dan Yayasan Syech Ali Jabber untuk menjawab kebutuhan dan aspirasi tuna netra yang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
“Kepedulian terhadap saudara kita ini merupakan harapan juga menjawab kebutuhan dan aspirasi tuna netra yang walau memiliki keterbatasan, tapi punya talenta tinggi dan prestasi luar biasa,” kata dia.
Styandari mengatakan, penyandang disabilitas tuna netra adalah indiviidu yang punya hambatan penglihatan. Meski punya keterbatasan fisik, tidak menjadikan mereka lemah. “Mereka punya kelebihan yang tak dimiliki orang normal secara umum. Mereka memiliki pencapaian prestasi luar biasa dan pantang menyerah untuk memaksimalkan potensi diri,” ujar dia.
Karena itu, melalui wadah Gelora Berbagai bersama penyandang disabiilitas tuna netra dapat memantik keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sosial ini. “Mari bersama-sama kita memperhatikan kebutuhan, sarana dan fasilitas yang ramah disabilitas. Membantu dan memfasilitasi segala kebutuhan penyandang disablitas di Indonesia,” demikian Styandari Hakim. (akhir)
