KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Warga di Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) pada dua hari belakangan ini mengeluhkan sulit memperoleh minyak tanah, akibat banyak pangkalan BBM yang tutup karena stok jual terbatas.
“Selain sulit memperoleh minyak tanah, di pangkalan maupun kios pengecer, harga jual minyak tanah pun jauh di atas harga eceran yang ditetapkan Pemda Kepulauan Sula.
Salah seorang warga asal Desa Waikafia yang Inisial WT mengaku pada Jumat (02/04) pagi, dirinya membeli minyak tanah di Pangkalan per liter seharga Rp. 5.500 per liter, “Harga jual ini memang tinggi dan memberatkan mereka, tetapi karena membutuhkan minyak tanah untuk masak di rumah, maka ia pun terpaksa membeli.
Lanjutnya, beberapa hari lalu, ia pernah membeli minyak tanah di salah satu pangkalan dengan harga jual Rp.5.000 per liter, namun hanya dilayani oleh pangkalan sebanyak 2 liter minyak tanah per pembeli, “Ia berharap Pemda Kepsul bisa mengatasi kelangkaan minyak tanah yang terjadi ini jelang bulan suci ramadhan.
“Sebentar lagi mau bulan suci ramadhan, kebutuhan minyak tanah rumah tangga pasti meningkat drastis. Kalau harga jual di atas harga eceran yang ditetapkan pemerintah, ini sungguh memberatkan kami,” ungkapnya
Mariam, salah seorang Ibu rumah tangga kepada media ini mengungkapkan dirinya membeli minyak tanah di kios pengecer dengan harga Rp.5.500 per liter, “Harga ini memang mahal namun karena mereka untuk keperluan masak hanya mengandalkan kompor minyak tanah, makanya ia tetap membeli.
“Saya beli minyak tanah di pangkalan Rp.4.500 per liter. Tetapi minyak cepat habis. Jadi beli juga di kios pengecer, dapat per liter Rp.5.500,” ungkapnya.
Dikatakan Mariam, saat ini akan memasuki bulan puasa, dirinya berharap Pemda Kepulauan Sula bisa mengontrol harga jual minyak tanah baik di pangkalan maupun kios pengecer sehingga tidak memberatkan warga.
“Harga jual Rp.4.000 – Rp.5.500 per liter, sungguh memberatkan kami, apalagi menjelang lebaran ini, kebutuhan kami akan minyak tanah untuk memasak pasti tinggi. Mohon pemerintah bisa mengontrol harga jual minyak tanah,” ujar
Pantauan media ini, Senin (05/04/21) di sejumlah pangkalan di Kepulauan Sula pada umumnya minyak tanah dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemda Kepsul yakni Rp.4.000 per liter, “Pangkalan menjual harga minyak bervariasi ada Rp.5.000 – Rp.5.500 per liter.
Warga tampak sudah menitipkan jerigen minyak tanah ke pangkalan, agar saat ada pengisian dari agen, warga bisa mendapatkan jatah minyak tanah yang terbatas itu.
Drektur PT. Sanana Lestari, Yusup Buamona saat dikonfirmasi melalui pesan Whats App, mengatakam bahwa, pangkalan mana yang jual sampe harga mahal begitu, tolong difoto pangkalanya, wawancara dengan pemilik pangkalan, nanti ketemu saya dikantor, “singkat Yusuf dalam pesan Whats App.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula melalui
Kepala Disperindagkop-UKM Kepulauan Sula, Sofia Syamlan saat dikonfirmasi melalui via pesan Whats App tidak dibalas, hingga berita ini ditayangkan. [DN]