SURABAYA, beritalima.com | Jelang rekom Pilwali Surabaya pasca turunnya rekomendasi Machfud Arifin-Mujiamam, maka semua perhatian publik pun terfokus pada siapa yang mendapat rekom dari PDIP?
Kandidat yang muncul dalam pusaran pilkada Surabaya pun semakin terlihat aksi dan sikapnya. Tak terkecuali Lia Istifhama, putri tokoh senior NU, almarhum KH Masykur Hasyim tersebut, dengan gamblang menjelaskan harapannya sebagai warga Wonocolo terhadap sosok pemimpin pasca Tri Rismaharini.
“Saya bicara kapasitas warga Wonocolo, yah. Saya yakin dan Bismillah, Insya Allah ada kok pemimpin ideal. IDEAL disini adalah ilmu, dedikasi, empati, adil, dan leardership is action. Ilmu adalah sosok yang mau menggali wawasan luas demi kemajuan Surabaya. dedikasi adalah sosok yang anti magabut, anti makan gaji buta, melainkan menilai jabatan adalah porsi dia harus menjalankan tanggung jawab besar, baik pada Allah SWT dan masyarakat umum. Empati adalah kepedulian sosial, jadi bukan sosok yang ndangak (melihat ke atas) saja, tapi memang asli peduli dan semrawung. Adil adalah mau jujur dan obyektif, bukan tukang fitnah atau kuping tipis, sehingga bisa mendapat informasi luas dan benar. Leadership is action adalah kemampuan menjadi pemimpin adalah dari kerjanya, bukan dari seringnya ia main perintah pada bawahan. Kesemua aspek itu, saya yakin ada dan nyata. Pasti ada wong asli Suroboyo yang memiliki hal tersebut”, pungkasnya.
Saat ditanya soal kans rekomnya, mantan Putri NU Surabaya ini memberikan jawaban singkat.
“Tidak ada secuil pun optimisme yang hilang. Karena awal proses ini adalah OTAK, yaitu optimis dan Tawakkal. Jadi semua kembali pada Allah SWT”. (rr)