Jemaat Gereja Kingmi Eklesia Rayakan Hut Pekabaran Injil Berganda Ke 79 Tahun

  • Whatsapp
Caption foto :suasana ibadah di gereja Kingmi Eklesia angkasa

JAYAPURA,Beritalima.com,-Ratusan jemaat gereja Kingmi (kemah injili)Eklesia Angkasa merayakan Hut pekabaran Injil berganda ke 79 tahun dengan ibadah syukur (Sabtu/13/1/2018) dengan Thema” berubah untuk menjadi kuat menuju 100 Tahun gereja Kingmi “.

Melihat sejarah Gereja Kingmi selama berkiprah di Papua usia 79 tahun merupkan usia yang sangat sangat dewasa,mengigat banyak perjuangan yang telah di lalui dalam mengabarkan injil di tanah Papua.

Seperti yang ungkapkan oleh salah satu perintis gereja Kingmi di tanah Papua Pdt.Yosia Tebai bahwa masuknya injil Kingmi pertama kali di Enarotali pada 13 Januari 1939,dengan menjelajah beberapa daerah pegunungan hingga daerah pesisir di Papua.

” Mulai di Pania kemudian masuk di Kabupaten Intan Jaya lalu dari situ masuk ke Ilaga Kabupaten Puncak, baru masuk lagi Beoga. Ini jalannya dia dari awal sampai tahun 1954 masuk di lembah Baliem, Setelah tahun 1963 kita sudah masuk di bagian pantai dan mulai penginjilan di Sentani kabupaten Jayapura hingga pindah ke Abepura kemudian ke Kota Jayapura,”Ungkapnya

Di akuinya sejarah gereja Kingmi berbeda dengan Gereja lainya dari segi stastik Gereja itu dari pemerintah, namun kata Yosia Tebay, kita punya gereja ini nomor urut satu, sementara GKI sekarang urutan kedua.

“Jadi jumlah umatnya ada sekitar 95 persen orang asli Papua dan 5 persennya pendatang. Baik dari Jawa, Manado, Batak. Bahkan sekarang pun sudah bertambah lagi sehingga sekarang mungkin yang campuran sudah 10 persen, “Ucapnya

Sementara itu Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Kingmi di Tanah Papua, Klasis Kota Jayapura, Pdt. Marthen Mauri menyampaikan syukur kepada Tuhan dimana hari ini dapat menyelesaikan ibadah 79 tahun hari pekabaran Injil Gereja Kemah Injil Kingmi di Tanah Papua atau yang lebih dikenal sebagai hari Injil Empat Berganda.dengan fokus Yesus Kristus adalah juru selamat, yesus kristus adalah pengurus, yesus kristus adalah penyembuh atau tabin, yesus kristus adalah raja yang akan datang.

“Jadi dengan berita ini, Gereja Kemah Kingmi telah berkembang dan secara khusus untuk klasis kota Jayapura, kita memiliki satu visi, yaitu gereja ku adalah kota ku, kota ku adalah gereja ku, “Katanya

Menurutnya, dengan visi ini akan menjadikan semua orang, semua etis dan semua agama di dalam kota ini adalah saudara, keluarga. Bahkan target untuk menerima kabar baik.

“Jadi kita tidak pandang dia itu dari agam Islam, Kristen, hindu atau budha karena semua orang itu adalah bagian yang dikasihi oleh Tuhan yang harus mendapat sentuhan kasih dari gereja sebagai bagian yang terpenting di hatinya Tuhan. Karena Tuhan Yesus tidak pernah pilih kasih untuk mengasishi, “Ujarnya

Untuk itu Klasis Kota sekarang ini memiliki target untuk memiliki mitra dengan pemerintah kota, pengusaha, masyarakat, dan bermitra dengan orang-orang yang terbuang. Seperti anak-anak muda yang kecandu Aibon, Narkotika, dan Ganja.

“Jadi Gereja Kingmi di Tanah Papua bukan gereja yang elit tetapi gereja yang bermasyarakat, gereja yang mau menyentuh orang-orang kecil dan orang-orang yang terbuang, “ Pungkasnya (res)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *