SURABAYA – beritalima.com | Pandu, bayi berkulit putih usia 5 bulan yang menjadi viral di sosial media, terus dibanjiri simpatik. Kali ini simpati datang dari pegiat sosial, yaitu Fordiva (Forum Difabel Indonesia) yang diwakili Megawati selaku ketua dan Lia Istifhama. Hadir pula Nanang Sutrisno yang mewakili hotel Moscha Surabaya, Veronica Ninik Rahayu pendamping disabilitas Kemensos, dan Daniel Rorong ketua Komunitas tolong menolong.
“Kami disini dibantu oleh mas Daniel Rorong yang mengangkat fakta ini sehingga publik bisa mengetahui dan pihak lain bisa tergugah untuk bergotong royong menolong mbak Dina (Dina Oktavia, ibu dari bayi bernama Pandu yang menderita facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele)”, terang Megawati selaku ketua Fordiva.
Hal senada disampaikan oleh rekannya, yaitu Lia Istifhama. Bahkan, Lia yang dikenal sebagai aktivis, juga menyampaikan kekagumannya pada ibu muda berusia 21 tahun yang ditinggal suaminya setelah melahirkan bayi cacat fisik.
“Mbak Dina ini potret ibu yang sangat hebat, luar biasa. Begitu tabah dan menunjukkan rasa bersyukur sekalipun apa yang dialaminya tidak mungkin bisa diterima lapang dada oleh orang lain. Saya kagum dengan mbak Dina yang cantik ini. Hebat dan semoga ketabahannya selalu digantikan dengan kebahagiaan dalam hal lainnya. Semoga ananda Pandu yang sekarang terus dirawat jalan oleh RSUD Soetomo, dimudahkan oleh Allah SWT kesembuhan”, harap Lia.
Sedangkan Dina sendiri, memang terlihat tegar. Ia juga bercerita perihal sebab penyakit bayi pertamanya itu.
“Pada awal kehamilan, kaki saya digigit tikus sampai berdarah. Dua kali digigit. Memang saat itu kan saya bersama suami tinggal di tempat kecil yang tidak higienis. Jadi banyak tikus. Saya tidak berpikir akibatnya apa. Karena ketika di USG, tidak terlihat keanehan. Baru ketika di usia 7 bulan kehamilan, hasil USG menunjukkan fakta yang tidak baik tentang bayi saya. Tapi saya ikhlas karena ini anak saya yang harus saya jaga sebagai amanah Yang Di Atas”, terang ibu muda berkulit putih itu.
