Jenis Imunisasi Yang Harus Kita Ketahui

  • Whatsapp

Oleh :
DR dr.Robert Arjuna
Anak Bu Iin bernama Sherly umur 5 th kelasTK 2 sedang dila kukan imunisasi Polio.orangnya demam dan beri panadol obat demam hIlang .begitu juga anak pak Ferry kelas 6 SD dilakukan vaksinasi Covid tak ada gejala apa apa.Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang bertujuan untuk membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu.Imunisasi rutin lengkap merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah penyebaran penyakit.

Imunisasi adalah upaya pemberian bahan antigen untuk mendapatkan kekebalan adaptif pada tubuh manusia terhadap agen biologis penyebab penyakit. Dengan kata lain, langkah ini bertujuan agar tubuh dapat melindungi dirinya sendiri. Penting untuk memenuhi jadwal imunisasi agar anggota keluarga terhindar dari penyakit berbahaya.

Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi ini diberikan sejak lahir dan dilanjutkan sesuai jadwal.Selain imunisasi wajib, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan izin pemberian vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 6–11 tahun.

Sejak terjangkitnya Covid-19. Pemerintah mewajibkan imumnisasi Covid kepada anak 6-11 tahun.setiap hari disekolah telah melakukan suntikan vaksin anticovid kepad
anak sekolah untuk mencegah jangkitnys Covid-19 secara
meluas pada anak sehingga anak bisa bertatap muka dengan gurunya .

TUJUAN IMUNISASI
Imunisasi bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang berbahaya atau berisiko menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa menjadi cara untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Hal ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit pada orang yang tidak bisa menjalani imunisasi. Dengan kata lain, makin banyak orang yang mendapatkan imunisasi berarti makin sedikit pula orang yang terinfeksi penyakit.Penting untuk diingat, seseorang yang pernah mengalami reaksi alergi parah pada imunisasi sebelumnya atau alergi terhadap bahan yang terkandung dalam vaksin, tidak boleh mendapatkan imunisasi. Penderita kanker atau penyakit autoimun yang memiliki daya tahan tubuh rendah juga tidak boleh menjalani imunisasi

TIME TABLE IMUNISASI
1. IMUNISASI DASAR
Bayi baru lahir: hepatitis B dosis 1
Usia 1 bulan: BCG dosis 1
Usia 2 bulan: hepatitis B dosis 2, polio dosis 1 , DTP dosis 1, Hib dosis 1, PCV dosis 1, rotavirus dosis 1
Usia 3 bulan: hepatitis B dosis 2, polio dosis 2, DTP dosis 2, Hib dosis 2, rotavirus dosis 2
Usia 4 bulan: hepatitis B dosis 3, polio dosis 3, DTP dosis 3, Hib dosis 3, rotavirus dosis 3
Usia 6 bulan: PCV dosis 2, rotavirus dosis 2, influenza
Usia 9 bulan: MR dan JE

2. IMUNISASI LANJUTAN
Usia 12–24 bulan: PCV, varisela, hepatitis B, polio, DTP, Hib, MR/MMR, hepatitis A
Usia 2–3 tahun: JE
Usia 5–7 tahun: MR/MMR
Usia 9–14 tahun: HPV
Usia 9–16 tahun: dengue

JENIS IMUMNISASI
Ada beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan dalam program imunisasi wajib. Setiap jenis vaksin tersebut bisa menimbulkan efek samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

3. COVID-19
Meski bukan termasuk dalam daftar imunisasi dasar untuk anak, vaksin COVID-19 mulai direkomendasikan untuk anak-anak usia 6–11 tahun. Vaksin COVID-19 bisa menimbulkan beberapa reaksi KIPI berikut:
A. Demam
B. Mudah lelah
C. Pegal di sekitar area yang disuntik
D. Sakit kepala
E. Diare
F. Sendi atau otot pegal

4. BCG
Vaksin BCG diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis (TB). KIPI pada vaksin BCG adalah:
A. Ruam merah di area suntikan
B. Demam
C. Sakit ketika buang air kecil
D. Sakit perut
E. Munta

5. POLIO
Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit polio. Reaksi KIPI polio antara lain:
A. Demam
B. Mudah lelah
C. Ruam merah dan gatal-gatal di kulit
D. Hilang nafsu makan

4. DPT
Vaksin DPT merupakan vaksin gabungan untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan (pertusis), dan tetanus. Pemberian DPT dapat menyebabkan KIPI, seperti:
A. Kelelahan
B. Demam
C. Hilang nafsu makan
D. Muntah
E. Nyeri di area suntikan

5. CAMPAK
Imunisasi campak aman dan efektif untuk mencegah campak. Reaksi KIPI campak di antaranya:
A. Nyeri atau bengkak di bagian lengan yang disuntik
B. Ruam kemerahan
C. Nyeri sendi
D. Demam

6. MMR
Vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi untuk melindungi anak dari campak, gondongan, dan rubella. Ketiga kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti meningitis, pembengkakan otot, atau hilang pendengaran (tuli).Reaksi KIPI MMR adalah:
A. Demam selama 2–3 hari
B. Kulit gatal
C. Bengkak, merah, dan sakit di area bekas suntikan

7. HEPATITIS B
Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah penularan virus hepatitis B. KIPI yang dapat terjadi pada vaksin hepatitis B adalah:
A. Nyeri di area suntikan
B. Mudah lelah
C. Demam
D. Kulit gatal-gatal dan kemerahan
E. Wajah bengkak

8. HIB
Vaksin Hib bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B. Infeksi bakteri ini dapat memicu penyakit, seperti radang selaput otak (meningitis), radang paru-paru (pneumonia), radang sendi (septic arthritis), dan radang pada lapisan pelindung jantung (perikarditis).Reaksi KIPI Hib meliputi:
A. Bengkak atau kemerahan di bagian lengan yang disuntik
B. Hilang nafsu makan
C. Mengantuk
D. Demam

9. PCV
Vaksin PCV (pneumokokus) diberikan untuk mencegah pneumonia, meningitis, dan septikemia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Reaksi KIPI PCV antara lain:
A. Bengkak dan kemerahan di area yang disuntik
B. Demam

10. ROTAVIRUS
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus. Sama seperti vaksin lain, vaksin rotavirus juga bisa menyebabkan KIPI, seperti:
A. Gatal-gatal
B. Muntah
C. Diare
D. Mengi atau bengek
E. Jantung berdebar

11. VARISELA
Imunisasi varisela diberikan untuk mencegah penyakit cacar air, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. KIPI yang bisa terjadi meliputi:
1. Sakit, kemerahan, dan bengkak di area bekas suntikan
2. Benjolan di bagian yang disuntik
3. Demam

12. INFLUENSA
Vaksin influenza diberikan untuk mencegah flu. Vaksin ini dapat menimbulkan reaksi KIPI, seperti:
A. Demam
B. Batuk
C. Sakit tenggorokan
D. Nyeri otot
E. Sakit kepala
F. Sakit di telinga
G. Sesak di dada

13. TIPES
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit tipes, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Reaksi KIPI tipes antara lain:
A. Gatal-gatal
B. Demam
C. Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
D. Lengan yang disuntik terasa nyeri ketika ditekan
E. Sakit kepala

14. DENGUE
Imunisasi dengue dilakukan untuk mengurangi risiko demam berdarah. KIPI yang dapat terjadi adalah:
A. Nyeri di area yang disuntik
B. Muncul benjolan pada area bekas suntikan (hematoma)
C. Sakit kepala
D. Muntah

15. HEPATITIS A
Sesuai namanya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah hepatitis A yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. KIPI yang bisa terjadi adalah:
A. Demam
B. Mual
C. Hilang nafsu makan
D. Sakit kepala
E. Sulit bernapas
F. Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
G. Ruam kemerahan atau bengkak di area suntikan

16. HPV
Vaksin HPV diberikan kepada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviks. KIPI HPV dapat berupa:
A. Sakit kepala
B. Demam
C. Lengan yang disuntik kemerahan dan terasa nyeri
D. Plingsan

17. JAPANESE ENCEPHALITIS
Japanese encephalitis (JE) adalah infeksi virus pada otak, yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi JE. Beberapa KIPI yang dapat muncul adalah:
A. Area bekas suntikan kemerahan,bengkak nyeri saat ditekan
B. Sakit kepala
C. Nyeri otot
D. Demam

Demikian ulasan singkat Immunisasi anak.semoga berkenan mendapat wawasan baru tentang Imunisasi.agar anak kita sehat sebagai generasi harapan nusa bangsa.
RobertoNews 1454《15.6.22(06.30》
• Praktisi Dokter & Penerus Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait