SURABAYA, beritalima.com | Pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jatim, melakukan audiensi dengan ketua Dewan Pembina, Dr.Ir.Wahid Wahyudi, MT, di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Jalan Gentengkali Surabaya, Jumat 11 September 2020, kemarin.
Dalam pertemuan itu dibahas kepengurusan, anggota dan kegiatan JMSI Jatim. Wahid meminta, agar JMSI mampu menunjukkan kretifitas dan kredilitas.
“Terimakasih atas kepercayaannya, dan mari JMSI Jatim melakukan aktivitas untuk kepentingan masyarakat,” tutur Wahid Wahyudi, yang juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Menurutnya, banyak organisasi dibentuk dan setelah itu tidak ada aktivitas. Selain itu, lanjutnya, JMS Jatim perlu menunjukkan brand organisasi perusahaan media siber yang kredible.
“Saya sering berkomunikasi dengan Pak Nuh (Prof.DR.M.Nuh, Ketua Dewan Pers) yang sama sama alumni ITS,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua JMSI Jatim, Eko Pamuji,mengatakan, JMSI Provinsi Jatim terbentuk setelah deklarasi JMSI di Banjarmasin tanggal 9 Pebruari 2020 bersamaan dengan Hari Pers Nasional (HPN). Hingga saat ini sudah ada 26 perusahaan media siber di Jawa Timur yang bergabung. Jumlah itu melebihi syarat minimal sebagai konstituen Dewan Pers, yakni 10 perusahaan media pada satu provinsi.
“Semua perusahaan media yang bergabung JMSI Jatim telah memenuhi standar perusahaan pers sesuai UU Pers,” ucapnya.
Bahkan beberapa media siber lainnya menyatakan akan bergabung dengan JMSI Jatim namun masih melengkapi persyaratannya.
Semetara itu anggota dewan pembina, Lutfil Hakim, menyatakan, perusahaan media siber seperti JMSI lebih fokus pada perusahaannya.
“Sedangkan wartawannya banyak bergabung dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan organisasi wartawan lainnya,” ucapnya.
Audiensi yang dipimpin Ketua JMSI Jatim, Eko Pamuji, turut hadir diantaranya Wijayanto (Wakil Ketua) Arief Sosiawan (Wakil Ketua), Syaiful Anam (Sekretaris) dan Lutfil Hakim (anggota Dewan Pembina). (Red).