Joko Ibrahim, Memaknai Hubungan BumDesa dan Koperasi Desa Merah Putih

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Joko Ibrahim, pengusaha muda asal Tulungagung memaknai hubungan antara BUMDesa dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang saat ini sedang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

Menurutnya, “Its Not End Of History”, kata yang dipilih untuk menyampaikan perihal hubungan BUMDesa dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Keduanya merupakan sebuah konsensus luar biasa dari pemerintah yang berkenaan dengan legitimasi lembaga ekonomi desa yang dapat dijadikan sebagai alat perjuangan kesejahteraan masyarakat Desa.

Semua masyarakat tahu bahwa, lahirnya KDMP akibat peristiwa politik, dalam rangka memenuhi tatanan kebijakan pemerintah untuk revitalisasi dan optimalisasi ekonomi desa.

“Semuanya tidak kaget dengan adanya KDMP, kemudian akan berkolaborasi dengan BUMDesa. Ini artinya ada kemajuan besar dalam kolaborasi kolaborasi baru di desa. Sebagai masyarakat pada umumnya sangat berharap akan segera ada berita berita bagus akibat kolaborasi keduanya,” ujarnya. Minggu, (1/6/2025).

Lanjut Joko menerangkan, beberapa bulan ini, dia menyimak dan mengikuti berbagai perdebatan, kontroversi, ataupun tanggapan atas tegak miringnya kehadiran KDMP yang akan beraksi beberapa bulan lagi (renc Oktober), namun dia terpaksa sering minta maaf kepada teman teman, bahwasanya tidak tertarik, atau tak tergoda memberikan statement.

“Maaf, saya tidak sedang dalam konsen dan tidak cukup kompeten di bidang ini, artinya sikap ini memperesentasikan satu upaya menahan respon terhadap sebuah proses yang masih berlangsung dan tidak ikut ikutan pada hal yang sedang tidak menjadi fokus perhatian,” terangnya.

Ia mengungkapkan, pengalaman selama mengabdi di Desa dengan tulus dan kerelaan serta niat berbuat sesuatu agar bermanfaat bagi orang lain melalui BUMDesa cukup menjelaskan, pihaknya masih disini sampai batas negara tidak memerlukan lagi. Di BUMDesa dengan segala sejarahnya, setidak tidaknya telah pada perfoma dan moment terbaiknya. Bagi saya rasanya melegakan dan membanggakan.

“Inilah negara dan Desa serta Pemerintah yang sedang membuat takdir sejarah, mempertemukan keduanya dalam kemitraan strategis kedepan demi “tujuan pemeliharan” dalam rangka pemenuhan kebutuhan pembangunan populis. Apapun itu, hal hal yang berkaitan dengan desa adalah atensi prioritas program politik ekonomi pemerintah dari dulu hingga sekarang,” ungkapnya.

Pihaknya menjelaskan, beruntungnya peristiwa hebat ini hadir dalam waktu yang benar yakni, perekonomian global sedang mengalami penurunan (inflasi), Akibatnya pertumbuhan ekonomi termasuk di desa lambat, target kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat tidak tercapai.

“Kemudian BUMDesa dan KDMP hadir sebagai solusi, dan mendapat peran tugas mulianya, bergerak di lini masa gerakan pembangunan dari desa menuju kemandirian melalui optimasi potensi desa,” jelasnya.

“Akhirnya, sejarah akan punya ceritanya sendiri, entah karena moment atau tercipta karena kerja keras. Dan bagi saya, negara sedang tidak bereksperiment apalagi coba coba. Mari bekerja dan berkarya untuk desa yang lebih baik,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait