Jokowi Centre Anggap Belum Saatnya Reshuffle Kabinet

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com- Sekretaris Jenderal Jokowi Centre, Imanta Ginting, menilai, Presiden Jokowi belum saatnya melakukan reshuffle kabinet. Penilaian itu didasarkan pada pertimbangan bahwa isu reshuffle kabinet yang berkembang akhir-akhir ini hanya akan menimbulkan kegaduhan baru di saat pemerintah sedang fokus mengatasi masalah Covid-19 yang menjadi masalah serius bagi dunia, termasuk bagi Indonesia.

“Kita masih menghadapi masalah pandemi Covid-19 yang telah menguras energi bangsa kita berbulan-bulan. Mari fokus mengatasi pandemi Covid-19 ini, supaya bangsa kita segera pulih dan segera bisa kembali kepada kehidupan normal,” kata Imanta, Kamis 22 Oktober 2020.

Imanta menyayangkan sikap berbagai pihak yang mendesak Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet karena menganggap penanganan pendemi Covid-19 oleh menteri-menteri terkait kurang maksimal. Menurut Imanta, pemerintah melalui menteri-menteri terkait telah sungguh-sungguh menangani pendemi Covid-19. Hal ini terlihat dari kasus Covid-19 yang cenderung terkendali di Indonesia.

“Kasus Covid-19 di Indonesia cenderung terkendali dibandingkan dengan negara berpenduduk besar lainnya seperti Amerika Serikat dan India yang mengalami ledakan kasus hingga jutaan orang. Pemerintah juga sudah merencanakan vaksinasi massal. Kita mengapresiasi upaya maksimal pemerintah kita selama ini, termasuk rencana-rencana ke depannya,” ujarnya.

Imanta mengingatkan semua pihak untuk menyadari bahwa sesuai UUD 1945, pengangkatan dan pemberhentian menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Presiden Jokowi pasti memiliki alat evaluasi terhadap kabinetnya yang menjadi dasar perlu tidaknya melakukan reshuffle kabinet.

“Beliau pasti punya catatan terhadap masing-masing pembantunya dan tahu kapan dan siapa yang akan direshuffle,” tandasnya di hadapan sejumlah wartawan.

Sehubungan dengan maraknya aksi massa akhir-akhir ini terkait UU Cipta Kerja, Imanta sependapat dengan Kepala Staf Presiden, Moeldoko, yang menilai bahwa komunikasi publik yang buruk menjadi penyebabnya.

“Kami sependapat dengan Pak Moeldoko, komunikasi pemerintah dengan rakyat perlu diharmoniskan. Gaya komunikasi para menteri perlu diperbaiki sehingga apa yang dikerjakan pemerintah bisa dipahami dan mendapat dukungan rakyat,” ujarnya.

Selanjutnya, Imanta Ginting menandaskan bahwa sebagai organisasi relawan pendukung Jokowi, Jokowi Centre akan terus membantu pemerintah demi kemajuan bangsa. Imanta juga berharap kelompok atau organisasi pendukung Jokowi lainnya agar terus membantu pemerintahan Jokowi.

“Mari membantu pemerintah secara konkrit dalam menangani bencana pandemik Covid-19 sampai benar-benar beres dan tuntas. Dengan segala keterbatasan kami, Jokowi Centre telah menyumbang paket dan unit peralatan kesehatan kepada Satgas Covid 19 beberapa waktu lalu,” ujarnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait