Jokowi Menyatakan Menyesal Jika Tidak Hadir Acara HPN 2020

  • Whatsapp

Catatan: Yousri Nur Raja Agam

PUNCAK acara Hari Pers Nasional 2020, hari ini, 9 Februari 2020, dilaksanakan di gedung Mahligai, rumah jabatan Gubernur Kalsel di Banjarmasin. Namun, sehari sebelumnya juga dilangsungkan acara di komplek kantor gubernur Kalimatan Selatan, di Banjarbaru yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Ada kesan, mengapa puncak HPN yang selalu diselenggarakan setiap tanggal 9 Februari itu, tahun 2020 ini dimajukan atau diubah menjadi 8 Februari 2020.

Alasan dimajukan sehari, bukan mengubah HPN “secara permanen” menjadi 8 Februari, ujar Ketua PWI Pusat Atal. S Depari. Itu hanya, penyesuaian waktu dengan agenda Presiden Jokowi Widodo (Jokowi). Tanggal 9 Februari 2020, Jokowi dijadwalkan menghadiri acara di Government House, Canbera Australia.

Menurut Jokowi ia sengaja hadir pada acara HPN 2020 di Banjarmasin, kendati dalam perjalanan dari Jakarta ke Australia. Jokowi merasa menyesal, kalau tidak hadir pada acara HPN 2020 ini, karena ia pernah tidak hadir satu kali.

Adanya acara kenegaraan di bumi Kanguru itu, ada dua alternatif tanggal pengganti. Pertama tanggal 8 dan kedua tanggal 11 Februari. Akhirnya dipilih 8 Februari 2020. Dalihnya, kalau 11 Februari dikhawatirkan delegasi dati berbagai daerah sudah pulang.

Kendati ada perubahan waktu, acara yang sudah disusun sebelumnya terpaksa menyesuaikan. Jokowi bersama insan pers usai acara di Banjarbaru melanjutkan
acara penanaman pohon, sekaligus meresmikan Hutan Pers Taman Spesies Endemik Indonesia. Di tempat itu Jokowi menandatangani prasasti Taman Hujan Tropis Dunia.

Ketua Pelaksana HPN 2020, Auri Jaya mengatakan, penanaman pohon menunjukkan kepedulian wartawan terhadap persoalan lingkungan. Bukan hanya sekadar membuat berita.

“Seperti penghijauan hutan sehingga semua teman-teman Ketua PWI dari daerah masing-masing datang membawa bibit pohon untuk ditanam masing-masing di hutan pers,” ujar Auri di Banjarmasin, Jumat (7/2/2020).

Rangkaian acara yang dihadiri Jokowi, yaitu pemberian penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2020 kepada 10 bupati/wali kota yang peduli kebudayaan dan literasi media. Penghargaan dalam bentuk trofi akan disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi.

Penanggung Jawab HPN 2020 Atal S Depari menuturkan, juga diadakan konvensi media massa dan seminar.

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

Resepsi akhir, Minggu (9/2/2020) diselenggarakan di “Mahligai” — rumah jabatan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor. Pada kesempatan puncak HPN 2020 dan HUT ke 74 PWI itu, Ketua Dewan Pers M.Nuh menekankan kepada komponen pers untuk tetap meningkatkan dan mempertahankan etika pers.

Pers Indonesia diharapkan terus menyebarkan informasi yang baik. Bukan hanya yang benar. Sebab yang benar dan logika, belum tentu baik, katanya.

Suatu acara yang cukup menarik dj samping mengukuhkan Gubernur Kalsel Shabirin Noor sebagai Anggota Kehormatan PWI, adalah Penganugerahan Penghargaan kepada Staf Senior Sekretariat PWI Pusat, Taty Fatimah yang sudah 50 tahun mengabdi di kantor PWI Pusat di Jakarta, yakni sejak 1970 hingga 2020 ini.

Setelah Banjarmasin yang menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) 2020, berikutnya giliran Sulawesi Tenggara yang dipercaya mengelar HPN 2021.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra Sarjono, menyatakan berkomitmen mengambil peran mempromosikan potensi Sumber Daya Alam (SDA) Sultra, khususnya potensidi sektor wisata, budaya, ekonomi kreatif, dan lain-lain melalui ajang HPN tersebut. (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait