Jombang Jadi Kabupaten Literasi

  • Whatsapp

JOMBANG, beritalima.com – Usai buka lomba masak serba ikan di Pendopo Kabupaten Jombang, Wakil Bupati Jombang Hj. Munjidah Wahab mewakili ketidakhadiran Bupati Jombang Drs. Ec. H. Nyono Suharli Wihandoko bersama SKPD meluncur ke puncak acara kegiatan Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Rabu di Desa Menturo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Pencanangan yang dilakukan Wakil Bupati Jombang, disaksikan langsung oleh Direktur Pembinaan Paud Kemendikbud RI, Ella Yulaelawati, M.A.,Ph.D, Kepala OPD lingkup Pemkab Jombang, Ketua TP PKK Kabupaten yang juga Bunda Paud Kabupaten Jombang, Pegiat Paud dan Diknas se – Kabupaten Jombang.

Pencanangan ditandai dengan serangkaian pra kegiatan (GIM), diantaranya adalah kegiatan gemar membaca di 200 sudut literasi di satuan Paud (Kelompok Bermain dan TK), 7 Taman Bacaan Masyarakat yang tersebar di Kabupaten Jombang. Workshop gemar Membaca dan Teknik Pembelajaran Seni bagi 400 guru Paud bersama om Sinung. Sarasehan pegiat literasi bagi 150 pelajar dan mahasiswa di kampus UNHASY dengan narasumber pegiat literasi dan budayawan dari Surabaya dan Jakarta.

Selain itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama penuntasan ikut Paud satu tahun pra SD oleh para Camat se – Kabupaten Jombang. Sedangkan pada saat bersamaan juga digelar Lomba mewarnai diikuti 1000 anak paud, lomba menulis surat untuk Presiden RI diikuti 200 anak SD/MI, gebyar senam Jombangan guru Paud, drumband SD dan qasidah bunda Paud PKK Desa.

Wakil Bupati Jombang mengatakan, sebagai Kabupaten literasi pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan. Semisal ketersediaan perpustakaan setiap desa hingga kota, juga di Paud. Selain itu, Lanjut Wabup pihaknya juga menyiapkan perpustakaan keliling yang mampu mendatangi secara langsung tempat-tempat keramaian seperti saat kegiatan car free day di alun-alun kota Jombang.

“Budaya membaca itu sudah seperti firman Allah SWT pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yakni “Iqro” yang artinya bacalah. Jadi kita memang kita dituntut untuk mencari ilmu sebanyak banyaknya,” tutur Wabup Munjidah Wahab.

Sementara Dirjen Paud dan Dikmas Direktorat Kesetaraan dan Keaksaraan Kemendikbud RI R.Ella Yulaelawati, dalam sambutanya mengaku gembira dan berterima kasih karena Kabupaten Jombang telah mencanangkan gerakan membaca untuk mensukseskan gerakan Indonesia Membaca yang telah dicanangkan secara nasional.

“Apalagi Jombang sebelumnya sudah mencanangkan program satu desa 1 perpustakaan, ini sangat membanggakan dan luar biasa,”ungkapnya bangga.

Masih lanjut Ella, pihaknya sangat apresiasi dengan Jombang yang dijadikan sebagai kabupaten literasi. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi terhadap capaian program pemberantasan buta aksara yaitu 4,34%. Artinya 95,66% penduduk di Kabupaten Jombang sudah melek aksara, atau sekitar 54.490 orang lagi yang masih tuna aksara.

Di waktu yang berbeda, Priadi Kepala Tata Usaha Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, menambahkan, bahwa masyarakat diharapkan harus bisa membaca buku, dan menggerakan perpustakaan – perpustakaan di tingkat pedesaan bahkan di setiap lurah harus ada perpustakaan baik dalam bentuk fisik maupun digital, internet pun akan diupayakan di setiap desa.

“Yang di Menturo itu salah satu bagian Jombang sebagai salah satu Kabupaten Literasi, dan merupakan gerakan Indonesia membaca. Itu programnya tingkat pusat ke pendidikan luar sekolah. Jadi seperti di Menturo kemaren itu ada sebuah kegiatan yang dibiayai oleh APBN, nanti akan memberikan bantuan kepada taman bacaan masyarakat – taman bacaan masyarakat. Taman bacaan milik masyarakat bukan milik pemerintah tapi masyarakat mengadakan perpustakaan sendiri namanya taman bacaan mayarakat,” pungksnya.

Taman bacaan masyarakat ungkap Priadi, dibiayai APBD sedangkan anggaran yang dikeluarkan APBN melalui dana desa, sehingga orang – orang desa itu dibiasakan untuk membaca karena sesuatu yang tidak tahu menjadi tahu. Contoh di desa cara menanam kunir akhirnya jadi tahu. Namun dijelaskan KTU Disdik Jombang, bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang hanya urusan sekolah. Semua sekolah harus ada internet. Penumbuhan budi pekerti 15 menit dianjurkan baca buku sebelum pelajaran dimulai.

“Setiap kelas harus ada buku yang telah disediakan di tiap sudut baca, tiap hari buku dibaca anak – anak. Nanti tanggal 2 Mei 2017 saat Hardiknas, Bupati Jombang akan memberikan penghargaan bagi sekolah yang melaksanakan yang terbaik dan dipanggil ke alun – alun,” pungkasnya.

Hal lain ditambahkan Priadi, pengadaan buku Rp4 miliar yang diambil dari dana APBD tahun anggaran 2016 dan 2017. Setiap sekolah harus ada buku, baik negeri maupun swasta, baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di pedesaan. Bahkan di Kecamatan Ngusikan, Kudu, dan Wonosalam dibantu Rp200 juta lebih dalam bentuk buku oleh BRI. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *